1. Dihari Pertunanganmu

775 144 98
                                    

"Ladies and Gentlemen, we shortly will be landing at Changi Airport in Singapore...". Seruan pramugari membuat atensi Yeri teralihkan. Gadis itu meregangkan otot-nya untuk menghilangkan pegal, penerbangan dari Jakarta ke Singapura cukup melelahkan. Yeri menoleh kearah samping dimana sosok Abang-nya masih betah bobo manis dengan mata ditutup eye-mask bergambar animasi Cooky dari BT-21 miliknya.

Jeka terlihat sangat menyedihkan jika dilihat dari sisi manapun. Semenjak mendapat kabar jika Unaya mau tunangan, pemuda itu lebih banyak menghabiskan waktunya untuk tidur. Yeri pernah membaca sebuah artikel katanya orang yang lebih banyak menghabiskan waktunya untuk tidur tandanya orang itu sedang galau akut dan kesepian. Bukan hanya sering tidur sih, tapi Jeka juga kerap marah-marah tak jelas bak gadis PMS. Dan menurut artikel yang Yeri baca, orang yang suka marah-marah tanpa sebab tandanya membutuhkan cinta.

Hari ini dan didetik ini juga Jeka, Yeri, Jeni, Sonia, dan satu lagi Om Jun hendak menghadiri acara pertunangan Unaya dengan seorang dokter bernama Mas Guan. Masih asing dengan sosok Om Jun kan? Om Jun ini adalah kekasih Sonia. Jeka, Yeri, dan Jeni memanggil Om Jun dengan sebutan 'Om Papa' karena lelaki itu belum menjadi Papa mereka tapi bakal menjadi Papa dalam waktu dekat sehingga munculah panggilan Om Papa itu.

Omong-omong soal Jeka, pemuda itu akhirnya ikhlas melepas Unaya-nya. Lebih tepatnya sok ikhlas, aslinya mau nangis aja sambil lompat dari atas pesawat. Tapi ya sudahlah Jeka bisa apa? Pemuda itu tahu diri kok kalau ia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan dokter muda bernama Guan itu. Andai saat ini Jeka sudah mapan dan ada yang bisa ia banggakan didepan Papa Unaya, sudah pasti pemuda itu akan mengobrak-abrik acara pertunangan gadis itu.

"BANG JEKA YANG PALING GANTENG SEKAMPUNG DURIAN RUNTUH!!!KITA UDAH SAMPAI!". Teriak Yeri tepat ditelinga Jeka. Gadis cantik satu ini tak menghiraukan tatapan sinis dari penumpang lain karena kelakuan bar-barnya.

"Bacot! Gue udah bangun dari tadi!". Umpat Jeka sembari melepas eye-masknya kemudian melemparnya begitu saja.

"Woy rese banget sih! Ini barang impor tahu Bang huhu". Rengek Yeri sembari mengelus-ngelus eye-mask Cooky-nya dengan sayang.

"Lagian lo bacot banget! Gak tahu apa gue lagi melamun!". Omel Jeka mulai sensi. Tuh kan udah dikasih tahu kalau Jeka sekarang mendadak sensian, padahal kan niat Yeri baik mau bangunin Abang-nya yang dikira tidur, eh gak tahunya lagi melamun Pft...

"Yaelah, gamon mah gamon aja gak usah sok-sokan ikhlas". Ledek Yeri dengan sangat menyebalkan, Jeka mengumpat tanpa suara. Jeka sudah bangun sekitar lima belas menit yang lalu, pemuda itu melamunkan hal-hal konyol seperti membawa kabur sang gadis dihari pertunangannya atau melenyapkan si dokter muda itu dengan jurus kameha-meha. Tanpa sadar Jeka terkekeh sendiri hingga membuat Yeri beringsut menjauh karena takut.

"Ma, kayaknya Bang Jeka udah mulai sinting deh karena ditinggal Kak Unaya tunangan".

"Yeriiiii!!!". Tegur Sonia dengan jengkel. Wanita itu paham jika saat ini Jeka sedang menguatkan hati sebelum menghadiri acara pertunangan gadis yang amat ia cintai. Sonia tahu hal itu bukanlah perkara mudah, namun ia mengakui sikap Jeka gentle sekali. Alih-alih menghindar dan larut dalam kesedihan, pemuda itu justru dengan tulus menghadiri untuk mengucapkan selamat.

"Marahin aja Ma, udah yok turun. Jeka mau bobo lagi di hotel". Kata Jeka dengan lesu, yang dulunya aktif tawuran sekarang berubah jadi mageran.

"Habis ini kita mau nyalon kali Bang, emang lo gak mau rapi-rapi? Kok malah mau tidur di hotel". Omel Yeri. Jeka berdecak sebal sebelum berdiri dan membuka mantel yang ia pakai. Semuanya melongo, Jeka bahkan sudah mengenakan kemeja rapi yang dimasukkan kedalam celana bahan.

Bangsat Boys (Book 1&2)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang