63. Real Bangsat

895 199 74
                                    

⚠️Harsh word!

Yeri keluar dari tempat bimbel tepat pukul tujuh malam. Gadis itu sudah meminta Abang-nya untuk menjemput. Yeri menunduk sembari memainkan ponselnya tanpa menyadari jika sosok pemuda yang sudah lama ia hindari mendekatinya.

"Yer?". Panggil suara serak basah khas yang masih Yeri hafal. Dan karenanya gadis itu mematung dengan jantung berdebar-debar. Ia tak berani walau hanya mendongak sekali, kenapa pemuda itu harus muncul saat hati dan pikirannya belum sepenuhnya sinkron? Yeri masih sangat mencintai Mario, namun ia takut dengan konsekuensi jika Mario tahu ia adik Jeka, musuh bebuyutan pemuda itu.

"Yeri, aku samperin kamu untuk minta penjelasan. Kenapa kamu menghindar? Apa aku ada salah sama kamu?". Yeri memberanikan diri untuk menatap lawan bicaranya itu.

"Kak Mario, aku punya alasan kenapa menghindar dari Kakak. Aku pasti kasih tahu apa alasannya, tapi bukan sekarang. Dan aku minta Kakak pergi dari sini". Kata Yeri sesopan mungkin, gadis itu menahan sesak didadanya sama seperti Mario.

"Kenapa? Tinggal ngomong sekarang aja apa masalahnya Yer? Aku butuh kejelasan dari kamu. Kalaupun aku ada salah, aku minta maaf". Sahut Mario lembut sembari meraih tangan Yeri, gadis yang digenggam tangannya itu menatap Mario tepat dimata.

"Kenapa Kakak butuh penjelasan dari aku?". Tanya Yeri memastikan. Pasalnya selama mereka jadian, Yeri sama sekali tidak pernah melihat cinta dimata Mario. Mario mengatakan cinta penuh kepalsuan, untuk itulah hari ini juga Yeri ingin memantapkan diri untuk menjauh dari pemuda itu selamanya dan mencoba membuka hati untuk Mark.

"Aku sayang sama kamu Yer". Jawab Mario tanpa ragu karena memang nyatanya begitu. Cinta itu tumbuh seiring berjalannya waktu karena Yeri rajin memberi pupuk kasih sayang disana, gadis itu sudah berhasil membuatnya jatuh cinta. Yeri terdiam, mata gadis itu menelisik mata Mario. Yeri melihat keseriusan disana, tapi gadis itu tidak bisa.

"Maaf Kak, aku gak bisa". Yeri menyentak tangan Mario dan berlari kecil menghindar dari pemuda itu. Karena belum mendapatkan kejelasan yang ia maksud, dengan langkah lebarnya Mario mengejar Yeri.

"Kasih aku alasan Yer!". Kata Mario tegas sembari mencekal lengan Yeri. Pemuda itu tak peduli pada orang-orang yang menjadikannya tontonan. Ia hanya butuh penjelasan dari Yeri.

"Ya pokoknya aku gak bisa Kak! Kita gak seharusnya saling sayang!". Sahut Yeri cepat dengan suara serak menahan tangis. Gadis itu meronta mencoba melepaskan cekalan Mario dilengannya namun sulit sekali rasanya.

"Please Yer, aku gak bisa kamu giniin. Aku serius sayang sama kamu". Mohon Mario memelas. Yeri menggelengkan kepalanya sambil menangis, masih meronta-ronta.

"Lepasin Kak!". Isak Yeri.

"Gak! Aku gak akan lepasin sampai kamu kasih aku alasan kenapa kita gak bisa sama-sama!". Sahut Mario berubah kasar. Pemuda itu mencengkeram kuat lengan Yeri.

Sementara itu Jeka yang memang berencana pergi party bersama Jimi memutuskan untuk menjemput Yeri dulu baru ke club. Pikiran pemuda itu masih dipenuhi oleh Unaya, Unaya, dan Unaya. Apalagi saat ini Unaya sedang dalam mode ngambek. Mobil Jeka hampir sampai di area tempat bimbel Yeri hingga pekikan Jimi membuyarkan lamunan Jeka.

"Bos! Bos! Itu Adik loe diapain sama Mario!". Teriak Jimi sambil menepuk-nepuk pundak Jeka. Jeka langsung menatap kearah yang ditunjuk Jimi. Mata pemuda itu melotot dan rahangnya mengeras, ia tak terima adiknya ditarik-tarik sampai menangis seperti itu. Jadi bahan tontonan lagi.

"Brengsek!". Umpat Jeka dengan mata berkilat marah. Pemuda itu memarkirkan mobilnya asal kemudian segera keluar dari mobil sambil membanting pintu. Jeka mengambil asal helm diparkiran sebelum berjalan dengan cepat menghampiri Yeri dan Mario.

Bangsat Boys (Book 1&2)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang