55. JK Fever

2.5K 632 539
                                    

Semenjak kabar putusnya Jeka dan Unaya menyebar, fans Jeka kembali beraksi. Fanclub JK Fever yang lama hiatus kini muncul kembali ke permukaan. JK Fever merupakan fanclub yang berisi gadis-gadis bucin Jeka. Sempat hiatus dua kali, pertama saat Jeka jadian dengan Helena dan yang kedua saat Jeka jadian dengan Unaya. Dan sekarang JK Fever kembali beraksi.

Para gadis itu berkumpul untuk membahas projek ulang tahun Jeka dan semacamnya, mereka juga membagi jadwal membuat bekal untuk Jeka. Memang totalitas sekali menjadi fans, meski tidak pernah digubris sama sekali oleh Jeka. Meski bekal dan hadiah pemberian mereka berakhir di tempat sampah, namun tidak ada kata kapok bagi JK Fever.

Jeka mendengus sebal, begitu ia membuka loker kotak-kotak kado jatuh begitu saja ke lantai saking banyaknya. Pemuda itu menggeram kemudian menendang kotak-kotak itu dengan emosi. Beberapa bulan lalu sepertinya masih adem ayem, kenapa sekarang mulai lagi? Jeka menoleh kebelakang, ia melihat gadis-gadis yang tadi mengintip mendadak kocar-kacir karena takut. Pemuda itu menunduk menatap kado-kado yang isinya berserakan. Sebenarnya kado pemberian fans nya berharga fantastis, hanya saja ia tidak suka gadis yang agresif. Pemuda itu lebih suka mengejar bukan dikejar. Untuk itulah jika ada gadis yang menolaknya seperti Unaya dulu, ia justru tertantang untuk mengejarnya sampai dapat.

"Ngotorin loker gue aja". Jeka yang tadinya hendak membuang kado-kado itu ke tempat sampah mendadak urung. Ia melupakan satu hal, bukankah ia sedang menjadi secret admirer-nya Unaya? Aha! Mendadak ia mendapat ide briliant.

"Lumayan juga ditimbun buat dikasih ke Unaya. Daripada mubadzir ya kan?". Gumam Jeka sembari mengamati situasi sekitar, jangan sampai ada yang melihat aksinya. Pemuda itu berjalan kearah loker Unaya dan memasukkan beberapa kado kedalam sana, tak lupa sapaan hangat yang ia tulis secara dadakan di sebuah sticky note merah jambu.

Setelah semuanya beres, Jeka bergegas meninggalkan loker-nya dan berjalan menuju kelas untuk mengikuti kelas seni budaya. Jeka akan semangat jika masuk kelas seni budaya, bakatnya ada di bidang itu jadi ia tidak merasa tertekan. Begitu melewati mading, matanya membulat menatap selebaran besar bertuliskan projek ulang tahunnya di bulan September. Banyak gadis-gadis yang mengerubungi mading dan berniat ikut ke dalam projek ulang tahunnya.

"Nah yang kayak gini nih kudu diberesin! Halu gak boleh dipelihara". Gumam Jeka yang langsung mendekati para gadis.

"Ada Jeka! Kaboooorrrrr!!!". Teriak para gadis yang langsung kocar-kacir. Jeka sempat menarik kunciran seorang gadis yang tak ia ketahui namanya.

"Mau kemana?". Desis Jeka.

"Eung...i-itu...".

"Siapa yang bikin projek kayak gini tanpa sepengetahuan gue? Kasih tahu gue siapa orang yang udah bikin fanclub JK Fever?!". Bentak Jeka yang membuat si gadis kuncir kuda hampir menangis.

"Gu-gue kan cuma ikut daftar doang, gu-gue...".

"Ck! Jawab aja siapa yang udah bikin fanclub JK Fever!". Bentak Jeka sekali lagi. Pemuda itu tak masalah ada orang yang mengidolakannya, hanya saja kalau membuat risih seperti ini ia tidak akan tinggal diam.

"I-itu datang aja ke kelas musik, disana basecamp nya". Jeka mendorong gadis itu dengan sebal.

"Ngomong dong dari tadi! Lama!". Omel Jeka kemudian berlalu. Sementara itu gadis yang baru saja berinteraksi sedekat itu dengan Jeka mendadak lemas. Gadis-gadis yang mengintip pun langsung mendekati gadis itu.

"Nafasnya bau apa?!". Tanya mereka tak sabar. Si gadis kuncir kuda semakin lemas.

"Ba-bau jigong".

Bangsat Boys (Book 1&2)✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora