4. Cupu Tapi Manis Kan?

5.2K 973 1K
                                    

"Mau loe apa Heum? Loe masih cupu aja. Mau nyerang gue keroyokan? Cih!". Jeka meludah disamping kakiknya. Pemuda itu menghitung jumlah antek-antek yang dibawa Mario, ada sekitar tujuh orang. Jeka tersenyum miring, lihat saja nanti bahkan antek-antek yang akan ia bawa berjumlah dua kali lipat lebih banyak.

"Jangan sentuh punya gue!". Jawab Mario sambil menegakkan tubuhnya, menatap Jeka lurus-lurus sembari memasukkan tangannya ke dalam saku celana. Awalnya Jeka tidak paham arah pembicaraan Mario, namun beberapa detik kemudian pemuda itu menarik sudut bibirnya keatas.

"Ngadu dia sama loe?". Kekeh Jeka. Jadi Mario hendak mengeroyoknya hanya karena ia melabrak Helena tempo lalu.

"Gak cuma itu! Kemarin anak sekolah gue di keroyok sama anak sekolah loe. Dan loe tahu kan prinsip gue? Luka dibalas luka, nyawa dibalas nyawa". Desis Mario, Jeka mengeraskan rahangnya. Pemuda itu tidak akan menyerang seseorang jika orang itu tidak cari gara-gara dengannya. Jadi sudah bisa ditebak kan kenapa Jeka mengeroyok salah satu murid di sekolah Mario, sudah pasti orang itu menyulut emosi sang panglima tempur.

"Loe mau bales ke gue? Oke! Silahkan sini maju satu-satu gue jabanin!". Jeka membanting parang-nya ke aspal dan langsung menerjang satu per-satu tubuh antek-antek Mario. Tak sulit bagi pemuda dengan perawakan tinggi kekar itu untuk menumbangkan lawan-lawannya. Melihat anak buahnya tumbang, Mario mulai turun tangan pemuda itu menendang tulang kering Jeka hingga si empunya mengerang kesakitan.

"Ini buat loe yang udah bikin anak sekolah gue babak belur!".

Buagh!!!

Mario melayangkan bogem mentah tepat di pipi Jeka hingga terhuyung kesamping. Meski sakit luar biasa, tapi Jeka masih bisa tertawa remeh. Pemuda itu menyentuh sudut bibirnya yang terasa perih.

"Segitu doang tenaga loe?!". Tantang Jeka dengan senyum remeh-nya. Pemuda itu menatap tujuh antek-antek Mario yang tepar kena bogeman-nya sembari berdecih.

"Woah! Leader Bangsat Boys gue akuin kemampuan loe. Tapi selagi gue belum puas habisin loe, gue gak akan mundur gitu aja". Kata Mario sambil mengangkat parang yang ia bawa. Pengguna jalan sempat merasa ngeri melihat aksi dua bocah SMA yang membawa parang dimasing-masing tangannya. Sedari awal melihat Jeka yang menghajar tujuh orang dengan tangannya sendiri saja sudah membuat mereka bergidik ngeri. Anak-anak jaman sekarang memang nekat dan tidak takut mati.

"Bunuh gue kalau loe bisa!".

Prang!!!

Jeka memukul satu per-satu motor Mario dan anak buahnya dengan parang yang ia bawa. Pemuda itu melampiaskan emosinya dengan cara merusak motor-motor rival-nya. Mario tentu saja tak terima motor-nya dirusak, pemuda itu menendang perut Jeka hingga si empunya muntah darah. Jeka berdecih, pemuda itu mengusap darah yang keluar dari mulutnya kemudian balas menendang perut Mario bahkan sampai limbung dan jatuh ke aspal. Jeka memukul kencang motor Mario dengan parang-nya bahkan sampai body motor-nya hancur tak berbentuk.

Mario dan antek-anteknya mulai bangkit, mereka tentu saja tidak terima motor mereka dirusak. Hingga Mario mengangkat parangnya tinggi-tinggi...

"Mati loe hari ini Jeka Nalendra!". Teriak Mario hendak memukul kepala Jeka dengan parangnya, namun sebelum hal itu terjadi Jimi sudah lebih dulu menendang punggung Mario hingga parang pemuda itu jatuh ke aspal. Antek-antek Jeka datang diwaktu yang tepat.

"Sial!". Umpat Mario. Antek-anteknya sudah saling serang dengan antek-antek Jeka.

"Mau bikin gue tumbang loe anjing! Heum?!". Dengan penuh emosi Jeka menendang perut dan menghajar Mario sampai babak belur. Mario pasrah saat Jeka terus saja melayangkan bogem mentah ke wajahnya, bahkan sampai tubuh pemuda itu lemas tak mampu melawan. Dan kejadian hari ini semakin membuktikan jika Bangsat Boys memang tak terkalahkan.

Bangsat Boys (Book 1&2)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang