Unaya berangkat sekolah agak siang hari ini, gadis itu yang mendapat jadwal membuat bekal untuk Jeka. Unaya menyempatkan diri mampir ke minimarket, beli susu pisang. Agak kaget juga saat Yeri memberi tahunya kalau Jeka suka sekali susu pisang. Tidak salah sih menyukai susu pisang, hanya saja orangnya itu loh yang gak ada pantes-pantesnya bhak...
Gayanya sering minta dibeliin vodka but banana milk always number one :')
Unaya melangkahkan kakinya masuk ke dalam minimarket. Masih ingat Angga dan Zara? Keduanya belum selesai magang. Dan Angga saat ini sedang menganga lebar karena tidak menyangka bisa melihat Unaya lagi setelah sekian lama. Pemuda itu menyikut lengan Zara yang sedang berdiri di sampingnya.
"Eh, Ra... Ra...". Bisik Angga yang matanya tak pernah lepas dari sosok Unaya. Unaya sedang sibuk memilih susu pisang di lemari pendingin.
"Hoam... apaan sih Ngga?!". Sahut Zara ogah-ogahan.
"Itu loh, ada mbak cantik gebetan gue. Gue udah pesismis karena gak pernah lihat dia, sekarang dia muncul lagi Ra". Angga terlihat begitu antusias. Sementara itu Zara memutar bola matanya malas, gadis itu ingat sekali penolakan Jeka saat di warung beberapa waktu lalu. Ah rasanya sudah lama sekali kan. Bahkan Zara sudah pesimis dari dulu.
"Gue sebagai mantan gebetan loe cuma mau ngasih saran aja, jangan terlalu ngarep sama dia". Ujar Zara.
"Kenapa? Jealous karena gue udah move on dari loe?". Kata Angga dengan percaya dirinya. Zara memasang wajah jijik kemudian menjitak kepala temannya itu.
"Gak! Loe inget cowok yang rangkul-rangkul dia di depan minimarket?". Tanya Zara yang membuat Angga teringat akan sosok Jeka.
"Emang kenapa?".
"Gue rasa cowok itu emang pacarnya mbak cantik deh. Soalnya gue kan pernah tuh nge-gas ke dia, eh ditolak mentah-mentah dong Ngga". Cerita Zara dengan wajah memelas.
"Lah kok loe gak pernah cerita sih?! Yahh... pupus dong harapan gue buat dapetin cewek cantik bak malaikat kayak dia". Angga manyun, Zara dengan baiknya mengusap pundak pemuda itu agar tabah.
"Jangan nilai orang cuma dari cover nya aja Mas". Celetuk gadis-gadis rumpi sekolah yang sudah termakan rumor dari Helena.
"Emang kenapa Mbak? Ada gosip apaan di sekolah?". Bisik Zara yang dasarnya juga suka gosip, hey gadis mana yang tidak suka bergosip? Gak usah sok suci ya. Para gadis itu melirik Unaya dengan sinis sebelum bercerita.
"Tahu gak sih, cewek itu namanya Unaya. Nih lihat kita semua dapat pesan broadcast kayak gini...". Angga dan Zara merapat saat salah satu gadis menunjukkan pesan broadcast yang berisi fitnah keji dari Helena tentu saja.
"Hah?! Anak pelakor?!". Pekik Zara tanpa sadar hingga membuat Unaya menoleh karena terkejut. Mereka semua langsung kelimpungan saat Unaya menatap kearah meja kasir. Unaya menggedikan bahunya, ia sebenarnya merasa sedang digosipkan oleh mereka, tapi gadis itu tidak mau su'udzon.
"Kayak ada yang aneh? Mereka lagi gosipin gue gak sih? Ahh... Molla, mending gue pilih susu pisang buat Jeka aja. Dia suka susu merk apa ya?". Gumam Unaya sembari mengetuk-ngetukan jarinya didagu, meneliti susu pisang yang berjejer rapi di depannya.
"Heee? Kok gue baru tahu ya kalau BTS jadi Brand ambasadornya Indomilk...". Mata Unaya membulat menatap foto oppa-oppa nya mejeng di kotak susu Indomilk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangsat Boys (Book 1&2)✔️
Teen Fiction(Selesai) I'm the leader of Bangsat Boys- JK ⚠️WARNING: 1. Terdapat banyak kata-kata kasar! 2. Buku ini berisi Book 1; Bangsat Boys dan Book 2; Ex-Bangsat Boys Book 1 Started: 16/05/20 End: 18/11/20 Book 2 Started: 12/05/21 End: 14/09/21