"Pak, stop disini". Kata Sonia pada sopir taksi. Setelah taksi berhenti, Sonia membuka ponselnya dan mengecek apakah alamat yang Helena kirimkan padanya lewat chat benar. Wanita itu mengangguk setelah memastikan jika alamat rumah yang diberitahukan Helena benar. Siang ini Sonia janjian dengan Helena untuk makan siang bersama, wanita itu menawarkan Helena untuk menjemputnya.
Wanita itu tidak tahu jika rumah yang saat ini ada didepannya adalah rumah dari mantan suaminya sendiri. Setelah bercerai dengan Sonia, Suryo memang memutuskan untuk pindah rumah agar cepat melupakan masa lalu. Maka tak heran jika Sonia merasa asing dengan rumah yang ada didepannya. Sonia juga tidak tahu jika Helena adalah anak tiri dari mantan suaminya, begitu pula sebaliknya Helena tidak tahu jika Sonia adalah ibu kandung Unaya dan Jeni.
"Tunggu sebentar ya Pak". Kata Sonia sembari mengetikkan pesan pada Helena, memberitahukan jika dirinya sudah berada di depan rumah gadis itu.
Helena yang masih bersiap dikamar langsung membaca pesan dari Sonia, sesaat setelahnya gadis itu mengulas senyum licik. Helena si muka dua akan beraksi, gadis itu menatap pantulan wajahnya sekali lagi di kaca.
"Lihat aja, gue bakal bikin Jeka balik ketempat yang sebagaimana mestinya". Ujarnya dengan lirih. Setelah memastikan jika dirinya sudah 'oke' Helena bergegas turun kelantai bawah dan berpamitan pada Irene.
"Ma, Helena pergi bentar ya". Kata Helena sembari menyalami tangan Irene.
"Pergi sama siapa?". Tanya Irene yang terheran-heran saat Helena terlihat buru-buru.
"Sama Mama-nya Jeka, bye Ma".
"Eh? Mama-nya Jeka?". Gumam Irene. Lho bukannya Jeka itu pacarnya Unaya? Tapi kenapa malah Helena yang pergi bersama Mama Jeka?
"Len! Helen! Tunggu dulu!". Teriak Irene namun Helena sudah keluar dari rumah. Wanita itu mendengus kemudian berjalan cepat menuju jendela, ia melihat Helena yang masuk kedalam taksi. Irene hendak melihat wujud Mama Jeka tapi sudah tertutup tubuh Helena.
Bersamaan dengan Helena yang masuk kedalam taksi, Unaya dan Jeka tiba di rumah Unaya. Unaya melepas sabuk pengamannya sembari menatap Helena yang masuk kedalam taksi. Gadis itu ingin melihat dengan siapakah gerangan Helena didalam taksi, namun taksi sudah lebih dulu melenggang pergi.
"Kak Helen pergi sama siapa?". Cicit Unaya sembari menoleh kebelakang. Gadis itu bisa melihat Helena yang tengah tertawa bersama sosok wanita berambut pirang. Jeka yang mendengar perkataan Unaya-pun ikut menoleh kebelakang kemudian menggedikan bahu-nya acuh.
"Auk! Gak penting juga". Sahut Jeka cuek kemudian meletakkan sebelah tangannya di atas sandaran kursi yang diduduki Unaya. Unaya menggedikan bahunya dan mencoba bodo amat. Lagian bukan urusannya juga Helena mau pergi dengan siapa.
"Makasih buat traktiran-nya". Kata Unaya tulus yang membuat Jeka mengulas senyum manis.
"Sama-sama, emang mau ada janji apa sama Ririn?". Tanya Jeka yang mulai kepo-kepo. Unaya memicingkan matanya kearah Jeka, pemuda itu jadi beda setelah mengaku suka padanya.
"Rahasia perempuan dong". Sahut Unaya centil. Jeka langsung memasang raut wajah datar, kenapa sih Unaya tidak pernah bersikap manis padanya? Selalu saja menjawab pertanyaannya dengan menyebalkan.
"Kali-kali gitu loe tuh jawab pertanyaan gue yang beneran dikit. Gue beneran peduli sama loe, ngerti gak?!". Kata Jeka sewot kemudian menatap lurus kedepan. Unaya terkekeh geli, gadis itu geleng-geleng kepala.
"Siapa juga yang minta dipeduliin sama loe, wleee...". Ledek Unaya sembari menjulurkan lidahnya.
"Udah ah, gue pulang dulu". Lanjut Unaya yang hendak membuka pintu mobil tapi Jeka justru menguncinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangsat Boys (Book 1&2)✔️
Teen Fiction(Selesai) I'm the leader of Bangsat Boys- JK ⚠️WARNING: 1. Terdapat banyak kata-kata kasar! 2. Buku ini berisi Book 1; Bangsat Boys dan Book 2; Ex-Bangsat Boys Book 1 Started: 16/05/20 End: 18/11/20 Book 2 Started: 12/05/21 End: 14/09/21