Audy Sanindhiya Darmaputri

1.3K 167 31
                                    

Merupakan putri tunggal dari keluarga Darma. Audy terkenal sebagai sosok yang ceria, hangat, dan ramah pada siapa pun walaupun ia acuh pada komentar orang lain. Tak heran jika ia banyak memiliki teman di lingkungan sekolah, rumah maupun tempat les-nya. Walaupun ia juga termasuk dalam kategori anak yang ambisius di bidang akademiknya tapi tidak semerta-merta membuat ia jadi penyendiri. Ia justru membangun banyak koneksi di setiap tempat yang ia singgahi. Social butterfly julukannya.

Namun julukan social butterfly tidak lama melekat pada sosok Audy. Sepeninggal ayah tercintanya, Darma Aji yang tewas pada kecelakan beruntun saat Audy baru menginjakkan kakinya di semester awal kuliah mengubah kepribadiannya seratus delapan puluh derajat. Sikapnya yang dulu hangat, ramah dan ceria mendadak hilang, berganti dengan Audy yang dingin, angkuh dan penyendiri. Bahkan ia kini terkenal dengan Audy, perempuan tanpa perasaan karena tak pernah menunjukkan empatinya sedikit pun pada orang lain. Jangankan pada orang lain, pada ibunya sendiri saja ia bersikap dingin.

Ibunya, Sindi Ayunita seorang desainer yang memiliki beberapa butik di beberapa kota berbeda. Sepeninggal suaminya, Sindi menjadi wanita tangguh dengan semakin bekerja keras mengembangkan usahanya di bidang fashion sehingga bisa sukses seperti saat ini. Hampir sama seperti Audy, mungkin Audy mewarisi hal yang satu ini dari ibunya yaitu acuh. Sindi tidak peduli nyinyiran orang di sekitarnya tentang dirinya yang masih berdiri kokoh dengan statusnya sebagai single parent. Baginya, menjadi seorang ibu tunggal yang sukses membangun beberapa cabang butik seperti sekarang adalah seorang wanita yang seksi dan menjadi idaman banyak pria.

Hubungan Audy dan Sindi seperti ibu dan anak kebanyakan. Tidak ada bersitegang sama sekali, tetapi juga tidak ada hangatnya sama sekali alias ya biasa saja. Sindi juga tak mempermasalahkan perihal sikap dingin putrinya, karena ia sendiri selalu disibukkan dengan usaha butiknya. Sindi bisa maklum mengapa Audy bersikap dingin padanya, ia saja jarang meluangkan waktu untuk putrinya bagaimana putrinya bisa terbiasa berbicara hangat dengannya?

Terlepas dari itu semua, kedua perempuan ini nyatanya masih bertahan hidup bersama satu atap. Audy kini sebagai mahasiswa Hukum salah satu perguruan tinggi di Jakarta sementara Sindi sebagai ibu tunggal dan wanita karir yang sukses.






___







Audy, gadis dengan rambut yang dikuncir kuda itu jalan dengan santai menuju kelasnya. Tak ada aktivitas lain selain berjalan dengan tatapan tajam lurus ke depan.

"Audy!"

Entah ada masalah apa di lehernya hingga Audy tak menolehkan pandangannya. Ia hanya memberhentikan langkahnya.

"Hai! Long time no see!"

"Shut up, kemaren kita baru ketemu." balas Audy datar dan meneruskan langkahnya menuju kelas.

Gadis yang tadi memanggilnya hanya terkekeh lalu mengekor.

Setelah mendudukkan tubuhnya, Audy mengeluarkan beberapa buku tebal yang akan ia pelajari hari ini. Hari ini jadwal kuliah sangat padat, ia baru bisa keluar sekitar pukul dua siang.

"Dy, nanti balik kampus lo ada acara ga?"

Audy menggeleng, "Ga ada. Langsung balik."

"Ikut gue yuk!"

"Ke mana?"

"Liat cowok ganteng"

"Sherly.. Mulai.."

Gadis bernama Sherly itu hanya cengengesan.

Audy yang melihat Sherly malah cengengesan memilih untuk menggelengkan kepala.

Better OffWhere stories live. Discover now