Hari Pernikahan

473 112 13
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.













Audy, dengan gaun mewah berwarna navy itu baru saja turun dari mobil. Kini ia melangkah perlahan menuju venue pernikahan.

Ia datang sendiri, memang sengaja. Mamanya dibiarkan pergi lebih dulu, katanya sih ia masih ingin di rumah. Masalah dandan mendandan kayanya tidak jadi masalah jika ia tidak memakai jasa MUA, karena menurutnya make up dari tangan sendiri jauh lebih memuaskan.

Audy memasuki ruangan di mana sang mama dirias. Dipandangnya paras mama yang terias cantik dan indah, belum lagi gaun anggun berwarna putih suci yang membalut badannya.

"Cantik, Ma." singkat, padat dan jelas pujian yang Audy layangkan.

Sindi yang masih duduk dengan seorang hair stylish sedang menata rambutnya hanya bisa tersenyum manis.




Selesai memuji sang mama, Audy berjalan pergi keluar. Memang hanya untuk memuji mamanya saja ia datang ke sana. Yang selanjutnya Audy lakukan sekarang adalah jalan tidak jelas. Matanya sibuk memandang sekeliling, menatap detil setiap ornamen yang ada di dalam gedung di mana acara pemberkatan akan dilangsungkan.

Senyum tipis terlihat di wajah Audy. Tanpa sadar ia ikut bahagia hari ini.

Sambil diam-diam juga memimpikan pernikahan yang seindah ini.





Langkah Audy berhenti tepat di kursi miliknya. Iya, miliknya. Di kursi tersebut sudah tertera tulisan Sindi's Daughter.

Audy mengernyitkan dahinya sebentar, membaca tulisan yang tertera pada kursi. Lalu mendudukinya.









___








Acara pemberkatan akan dimulai. Para tamu undangan juga sudah terlihat hadir di sana.

Keluarga dari kedua mempelai juga sudah ramai ada di sana.

Audy dan beberapa kerabatnya seperti Omanya yang jauh datang dari Surabaya, dan kedua Omnya yang selama ini sibuk tak pernah ketemu. Sedikit bersyukur juga karena acara pernikahan ini keluarga Audy bisa berkumpul.

Kalau keluarga dari mempelai pria, jelas Audy tidak tahu menahu. Putranya sendiri aka Dewa saja sampai detik ini tidak terlihat batang hidungnya.

Audy sudah khawatir saja dengan tidak munculnya sosok Dewa. Bukan, bukan khawatir pada Dewa. Audy khawatir akan kelangsungan pernikahan mamanya. Itu lebih tepatnya.

Mengingat tempo hari Dewa mengajaknya bekerja sama untuk membatalkan pernikahan orang tua mereka. Bisa jadi kan hari ini ia mengacau di pemberkatan?







Tapi, tanpa diduga-duga. Bertepatan dengan dimulainya acara pemberkatan pernikahan, sosok laki-laki berdiri tegap melangkah cepat lewat di depan Audy dan duduki kursi yang terdapat tepat di sebelahnya.

Better OffWhere stories live. Discover now