Kejadian di Toilet

573 136 6
                                    

Hari ini semua berjalan normal. Dari masuk kelas pagi kemudian dilanjut dua kelas lainnya sampai akhirnya Audy kini berada di perpustakaan, sendirian. Entah mau apa, yang jelas bukan untuk membaca. Karena sejak menginjakkan kaki di perpustakaan yang Audy lakukan hanya duduk diam dengan menopang dagunya.

Suasana sunyi dengan kondisi pencahayaan perpustakaan yang cenderung redup menambah nuansa horor di ruangan tersebut. Aneh memang, padahal lampu yang digunakan di perpustakaan sama dengan lampu ruangan lain tapi kenapa kesan ruangan ini lebih redup ya?



Audy menghentikan lamunannya saat ponselnya bergetar. Diambilnya ponsel yang sedari tadi tergeletak di meja. Notifikasi pesan muncul di sana.


Sherly


Audy, lo dimana?

Di perpus


Butuh bantuan

Apa?


Gua nyusul deh ya

Oke





Sherly tak membalas lagi pesan terakhir yang dikirim Audy.

Audy pun mematikan layar ponselnya. Kini ia berkemas dan keluar dari perustakaan, niatnya ingin pulang.

Namun, baru membuka pintu perpustakaan Audy dikejutkan oleh kedatangan makhluk riang dan selalu ceria bernama Sherly.




"Hai!" sapa Sherly tulus. Kelihatannya. Padahal ada maunya.

Audy hanya mengangkat kedua alisnya, "Hm?"

"Gue diutus kirim berkas ke Hima Teknik Mesin, Dy.." ungkap Sherly seraya mengangkat map berisikan berkas-berkas penting, sepertinya.



"Terus?"



"Gue malu kalo dateng sendiri ke sana."

"Gue ga mau. Mau balik." ucap Audy langsung ke poin utama seolah tahu maksud Sherly datang menghampirinya.

Sherly meraih lengan Audy cepat, menahannya, "Plis.. Dy.. Lo kan anak baik.." bujuknya.

Audy memandang Sherly dengan wajah dinginnya.

"Sekali ini aja.. Gue malu kalo ke sana sendirian.. Kaya anak ilang.." Sherly merengut.

"Kenapa ga sama anak Hima yang lain? Kan ada."

Sherly menggeleng cepat, "Males. Ribet sama mereka, pasti lama nanti di sekre Hima Teknik.. Gue mau langsung balik aja habis ngasih berkas ini.."





"Ya udah sendiri."




"Ayolah, Dy.. Masa lo tega sih ngebiarin gue sendirian di kampus orang kaya anak ilang.."

"Sher, lo kan tau...-"

"-iya tau gue.. Lagian gue juga minta temenin jalan di kampusnya aja kok, nanti urusan ke sekre gue yang masuk sendiri.. Lo ga usah ikut.." ucap Sherly meyakinkan.




Sherly tahu, Audy tidak suka menjadi pusat perhatian. Jika Audy ikut masuk ke dalam Sekretariat Hima Teknik Mesin pasti semua mata tertuju pada Audy, secara mereka tidak mengenal Audy karena Audy bukan anak organisasi. Jadilah Sherly berkata demikian.


Audy diam, berpikir sebentar.


Tidak, ia berpikir cukup lama.


Sherly sampai bosan menunggu diamnya.



Better OffWhere stories live. Discover now