Audy, Dewa, dan Situasi Buruk

429 112 18
                                    

"HAAAHH!????"

Sherly membelalakan matanya bulat-bulat. Tak menyangka dengan kalimat yang baru ia dengar dari mulut Audy.

Sedangkan Audy hanya diam melihat temannya ini dengan datar.

"Lo serius?" tanya Sherly memastikan.

Audy mengangguk.

"Wah kalo gini caranya peluang gue masuk ke lingkup Dewa dan kawan-kawan jauh lebih besar dong ya.."

Audy menghembuskan napasnya berat. "Masih aja ya, Sher.." ucapnya.

Sherly hanya menyunggingkan senyum manisnya. Sementara Audy memandangnya malas.

Sherly mendekatkan dirinya pada Audy seraya berbisik, "Besok-besok kalo ngerjain tugas kelompok di rumah lo aja ya, hehe.."

"Ih gitu?"

Sherly meringis.

Beruntung, bersamaan itu dosen mata kuliah kali ini datang.

"Sstt!"

Audy menoleh pada Sherly, menaikkan alisnya bertanya kenapa?

"Nanti sore liat balap, oke?"








___









Audy dan Sherly sekarang berdiri bersamaan dengan puluhan orang lainnya di pinggir lintasan.

Sherly yang semangat dengan binar matanya memperhatikan Dewa dan teman-temannya di sana.

Dan Audy yang sibuk mengarahkan kipas portable miliknya kepanasan.

"Sherly, gue duduk di bawah pohon sana aja ya.. Panas banget.." kata Audy.

"Yah, Dy.. Belum mulai.. Bentaran dulu.. Sabar.." tahan Sherly.

Audy menggeleng, "Panas, Ly.. Kalo lo mau di sini ya gapapa, gue ke sana sendiri aja.."

"Hm ya udah deh sendiri aja sana" pasrah Sherly.

Audy tersenyum mantap lalu pergi meninggalkan Sherly bersama puluhan orang lainnya di sana. Berlari kecil dengan tangan melindungi ujung kepala dari terik panas matahari sampai ke bawah pohon rindang di ujung sana lengkap dengan pedagang es kelapa di bawahnya.

Audy mendudukan tubuhnya di papan panjang milik si pedagang es kelapa setelah memesan satu gelas pada si mamang. Sorot matanya memicing ke arah lintasan balap yang tidak begitu terlihat jelas karena halangan para penonton alay -menurut Audy- yang berdiri antusias di pinggir lintasan.

Setelah mendapatkan satu gelas es kelapa dan kemudian menyeruputnya Audy kembali fokus menonton ke arah lintasan. Masih belum ada tanda-tanda balapan akan dimulai. Audy bingung, sebenarnya apa yang mereka tunggu? Sepertinya kedua pihak sudah ada, motor juga sudah stand by tapi kenapa sampai sekarang keduanya masih sibuk rumpi-rumpi manja di tengah sana?





Bosan melanda, Audy yang sama sekali tidak tertarik dengan hal semacam balap ini benar-benar bingung. Bingung harus apa. Ia dari tadi hanya bolak-balik liat objek random yang ada di depannya. Dari bapak-bapak gendong anaknya sampai bapak-bapak gendong kotak tahu Sumedang. Dari mbak-mbak rok mini sampai mas-mas pakai rok mini pun tertangkap lensa matanya. Sungguh ngeri bukan? Belum lagi dengan cuaca panas dengan iringan lagu band dua ribuan yang diperkeras oleh si mamang pedagang kelapa dengan toa.

Better OffWhere stories live. Discover now