Maaf Yang Terlambat?

419 102 9
                                    

Ada yang kangen aku?
Enjoy bacanya guys😄
















Audy merentangkan kedua lengannya kuat. Ia menatap ke luar jendela kamarnya, langit sudah menjelang senja nampaknya.

Ia menatap pada jam dinding, sudah menunjukan pukul enam rupanya.

Audy beranjak, meraih handuk dan pergi ke kamar mandi. Mandi sore.

Selesai bersih-bersih badan, ia turun ke lantai bawah. Niatnya mengisi perut yang mulai keroncongan. Tapi saat ia melihat pintu kamar mamanya terbuka, langkah kakinya malah tertahan.








Audy berdiri tepat di depan pintu kamar sang mama. Kepalanya agak mengintip sedikit ke dalam kamar, ingin tahu apa yang sedang dilakukan mamanya.

Dilihatnya Sindi berbaring santai dengan buku yang sedang ia baca. Audy tidak tau buku apa yang mamanya baca, tapi dilihat dari bentuknya sepertinya novel.









Dengan pertimbangan yang cukup lama, Audy memberanikan diri melangkahkan kakinya masuk ke dalam kamar mamanya.







"Ma?"







Sindi menoleh tepat saat ia mendengar panggilan dari anak perempuannya, "Iya sayang?"

"Maaf aku ganggu." ucap Audy yang menahan badannya di balik pintu.

Sindi menggeleng pelan, "Enggak kok, ayo sini duduk sebelah mama.." ucapnya seraya menepuk kasur yang ada di sebelahnya.








Audy maju perlahan, jujur ia agak malu sekarang. Selama ini ia tak pernah memulai obrolan bila dengan sang mama. Wajar saja jika kali ini ia sedikit kaku dan malu. Ini pertama kalinya.

Sementara, Sindi sang mama sudah berteriak kegirangan dalam hati karena perlakuan sang anak yang berbeda dari biasanya. Ia terlihat lebih hangat.







"Ada apa, sayang?" tanya Sindi lembut tepat saat Audy menempatkan tubuhnya di sebelah Sindi.






Mata sipit Audy mengedar sebentar, lalu kepalanya menunduk. Sepertinya ia sedang bersiap untuk bicara hal penting.

Sindi jadi mengernyit, apa sebenarnya yang ingin Audy sampaikan? Apa ini tentang hubungannya dengan Danu? Apa tentang pernikahannya? Ah, maksudnya rencana pernikahannya. Kalau dipikir-pikir Audy selama ini diam saja, tak pernah menyinggung apapun soal rencana pernikahannya hingga sekarang saat acara kurang seminggu lagi. Tapi ini kok tiba-tiba anak gadisnya datang dan mengajaknya bicara, ada apa?






"Ma,"







"Iya kenapa?"





Audy menolehkan pandangannya. Menatap sang mama tepat pada maniknya, "Sorry"

Kedua alis Sindi menaik, "Hm? For what?"

"Buat semuanya,"

Sindi menatap intens manik mata putrinya. Alisnya mengerut.

Audy menarik napas sejenak, "Aku tau ini sangat-sangat terlambat tapi.. Aku minta maaf, Ma.."

"Selama ini aku belum bisa jadi anak yang baik buat mama. Selama ini aku sibuk sama ego aku, pikiran aku, cara pandang aku. Semua tentang aku. Aku gak pernah ngertiin posisi mama, aku gak pernah mau tau peran mama. Aku.."

Audy menghentikan sejenak perkataannya. Ia menghela napas pelan. Kepalanya menunduk membuat helaian rambut panjangnya menutupi sebagian wajahnya.

"Aku gak bisa jadi anak yang baik untuk mama.." finalnya.

Better OffWhere stories live. Discover now