ALEVAN 09

12.8K 854 7
                                    

Kalo ada typo tandain!

HAPPY READING!

Vano memasuki cafe bernuansa milenial itu dengan gaya coolnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vano memasuki cafe bernuansa milenial itu dengan gaya coolnya. Lagi-lagi semua pandangan wanita-wanita muda mengarah kearahnya tetapi tidak membuat dirinya risih ataupun takut, baginya itu adalah hal biasa yang ia dapatkan. Memang pesona seorang Vano sang ketua geng yang paling disegani itu bukan kaleng-kaleng, tidak jarang juga dirinya mendengar bisikan-bisikan kumpulan para remaja yang membicarakannya, Vano tidak mengusik itu, selagi itu tidak mengganggu dia membiarkannya.

vano duduk disamping Derrel yang sedang bermain game online diponselnya. Tidak hanya Derrel inti Avegos yang lainnya juga ada. Selepas menghantarkan Andin kerumah temannya, Vano mendapatkan pesan bahwa Rangga mengajak teman-temannya untuk nongkrong. Awalnya Rangga mengusulkan untuk nongkrong diarea tempat balapan tetapi Akbar tidak menyetujui dan berakhir di cafe ini, tepatnya diatas rooftop cafe.

"Baru dateng lo van?" Tanya Dirga. Laki-laki dengan hoodie maroon itu memfokuskan pandangannya kearah ponsel yang dipegangnya.

"Tadi Tante Risa manggil jadi gue nemuin Tante dulu bentar." Jawab Vano. Memang saat ini vano dan teman-temannya berada dicafe keluarga Sanjaya yang berada dikawasan Jakarta timur.

Akbar melihat kearah Rangga yang sedang senyam-senyum sendiri dengan ponselnya. Akbar yang melihat itu merinding dibuatnya pasalnya tidak ada hujan tidak ada angin tapi Rangga senyum-senyum sendiri. Biasanya cowok itu kebanyakan tingkah ntah itu menggoda gadis-gadis yang ada didalam cafe ataupun nyanyi-nyanyi teriak tidak jelas, tapi sekarang lihat Rangga berubah menjadi laki-laki ayem.

Akbar memegang pelipis Rangga menggunakan tangannya. "Ga panas," Gumamnya.

Rangga yang menyadari itu mendengus "Gue ga kenapa-kenapa yah,"

"Lah lo abisnya senyum-senyum sendiri kek orang gila."

"Rangga kan emang udah gila," celetuk Dirga, cowok itu meletakkan ponselnya dimeja.

"Sialan lo,"

Akbar terkekeh "kenapa lo, biasanya tingkah lo kayak setan lagi gabut kalo lagi kumpul?" Tanya Akbar heran.

"Gue dapet nomor cewek yang tadi didepan cafe itu anjir,"

"Serius lo?"

"Buat apa gue bohong. Nih," Rangga menunjukan room chat WhatsApp-nya bersama cewek yang ia godai saat masuk kedalam cafe tadi kearah Dirga.

"Anjayy bagi gue cepet," Heboh Dirga.

Saat sudah mendapatkan nomornya dari Rangga, Dirga buru-buru menyimpan dikontaknya lalu men-chat cewek itu.

"Wawww montok syekalih epribadeh," Mata Rangga dan Dirga sama-sama melotot melihat bagaimana body cewek yang mereka bicarakan.

Takkk...

ALEVAN [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang