ALEVAN 13

11.9K 895 79
                                    

Kalo ada typoTandain!

jangan lupa vote dan komen. Karena vote dan komen kalian bikin kita semangat buat up ceritanya.

HAPPY READING!

"CUPU SINI LO!" Panggilan itu berasal dari  Bianca, Alesha menoleh karena merasa dirinya lah yang dipanggil

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"CUPU SINI LO!" Panggilan itu berasal dari  Bianca, Alesha menoleh karena merasa dirinya lah yang dipanggil. Ya siapa lagi kalo bukan dirinya yang dijuluki dengan julukan cupu.

"Kenapa Bianca?" Tanya alesha baik-baik.

Byurrr

Dengan tiba-tiba air bekas pel-an itu membasahi seluruh badan Alesha.

"Karena kemaren gue gagal buat guyur lo pake air bekas pelan yang bau ini, jadi kita lakuin nya sekarang yah," Ujar Bianca dengan senyum jahatnya disusul dengan tawa dari teman-temannya.

"Kenapa kamu ngeguyur aku Bianca? Emang apa salah aku sih sama kamu?" Tanya Alesha. Baju cewek itu sudah kotor.

"Lo sih gak salah. Tapi gimana ya, gue aja gak tau kenapa seasik ini bully lo." Ujar Bianca dengan ringannya. Tangannya ia silangkan didadanya dengan angkuh.

"Kamu gak ada takut takutnya ya Bianca, padahal kemaren udah ditegur sama Kak Vano dan teman-temannya."

"Aku akan bilangin kamu kemereka, kelakuan kamu itu." Alesha membalikkan badannya berniat untuk berjalan kearah kantin yang biasa ditempati inti geng Avegos, namun dengan sengaja Fina menyenggal kakinya membuat Alesha yang belum siap itu tumbang.

Dugh

"Awsshh" Ringis Alesha memegangi lututnya yang membiru.

"Opss sorry yah Sha, gue ga sengaja tapi niat." Ujar Fina dengan yang dibuat-buat.

Melihat itu ketiga cewek itu tertawa puas.

"Lo jangan macem-macem sama kita Alesha!" Tegas Bianca.

"Udah lah ayok cabut" ujar Fina.

Ketiga cewek itu berlalu dari hadapan Alesha yang kini sudah meringis kesakitan, memar di dahinya berdenyut nyeri. Sakit, tapi rasa sakit di dahinya tidak sebanding dengan rasa sakit dihatinya.

Alesha melihat bajunya yang kotor akibat air bekas pelan tadi, bajunya juga bau. Miris sekali dirinya ini baru pagi bahkan sekolah saja masih sepi, hanya ada beberapa murid saja yang baru datang, tapi dirinya sudah mendapatkan perlakuan seperti itu.

Alesha terkejut saat sebuat tangan terulur kearahnya. Gadis itu lalu mendongak untuk melihat siapa orang tersebut.

"Ayok bangun."

Netra Alesha bertubrukan dengan netra orang itu, seorang cowok bertubuh proposional berdiri menjulang tinggi dihadapannya. Dia tampan sangat tampan.

Ragu-ragu Alesha menerima uluran tangan dari orang itu.

ALEVAN [TERBIT]Where stories live. Discover now