ALEVAN 16

12.3K 801 41
                                    

Tandain kalo ada typo!

Jangan lupa vote dan komen ya, karena vote dan Komen kalian bikin kita semangat buat lanjut ceritanya❤️

HAPPY READING!

pakcepakcepak jederrr

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.


pakcepakcepak jederrr

pakcepakcepak jederrrr

Suara alunan musik yang belakangan ini sedang viral menggema di markas Avegos, Rangga yang merupakan sumber dari suara itu tanpa dosa asik berjoget di depan ponsel miliknya.

Bugh

Bantal berbentuk pisang mendarat tepat di kepala Rangga, Akbar yang merupakan sang pelaku itu menatap tajam Rangga.

"Kecilin volume handphone milik lo anjir telinga gue pengang denger jeder-jeder dari tadi!" Ucap Akbar kesal pada Rangga.

"AKBAR BA*GSAT MUMU GUE KENAPA LO LEMPAR ANJIR!"  Dirga mengumpat tak terima saat bantal berbentuk pisang miliknya dilempar oleh Akbar.

Akbar terkekeh. "Bantal doang kenapa sih bang harus sewot," ujar Akbar sembari menoel dagu milik Dirga, cowok itu menggodanya.

Dirga bergidik geli, cowok itu menghempas kasar tangan Akbar "jijik Anjir!"

"Bantal paling berharga punya gue nih!" Cowok itu memeluk dengan sayang bantal pisang yang dirinya namai mumu.

"Kasian kelamaan jomblo jadi sayangnya cuma sama benda mati." Cibir Akbar dan Rangga sambil tertawa.

"Ahayy, pakcepakcepak jeder"

"Anjir kalian!" Umpat Dirga.

"Belum aja tuh bantal gue buang disampah!" ujar Vano yang sudah muak dengan bantal milik Dirga yang cowok itu sayang-sayang  membuka suara.

"Kenapa sih Van lo dendam banget sama Mumu?!" Tanya Dirga tampak serius dengan muka yang dibuat buat sedih.

"Bantal lo jelek, udah buluk burik lagi!" Jelas namun menusuk, ejekan Derrel membuat Dirga menatap temannya itu tak terima dengan ejekan yang Derrel berikan pada bantal kesayangannya.

"Bang Derrel kalo udah ngomong lebih pedes dari netizen."

"Malu gue punya anggota kaya lo Ga. Masa  kalo mau tidur meluk bantal kaya anak kecil gitu!"

Dirga mengelus dadanya mencoba membuat dirinya sabar, jika bukan Vano yang berbicara seperti itu, mungkin sepatu miliknya sudah melayang kewajah cowok itu.

"Luarnya aja gagah, dalemnya kaya yupi" Rangga yang disamping Dirga mencubit kedua pipi cowok itu.

"Unyu-unyu" Rangga mengunyel-unyel pipi Dirga.

"SETAN!" Dirga mengumpat keras saat mendapat perlakuan seperti itu dari Rangga.

Rangga mengusap wajahnya dengan kasar saat tiba-tiba mendapat siraman alami dari mulut Dirga "Jigong lu muncrat ke muka gue!"

ALEVAN [TERBIT]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ