ALEVAN 29

12.5K 925 212
                                    

Jangan lupa vote dan komen, karena vote dan komen dari kalian bikin kita semangat untuk up ceritanya❤️

Suara mobil yang tidak Alesha kenali terdengar didepan rumah, Alesha mengintip dari jendela untuk melihat siapa yang datang. Saat pemilik mobil itu keluar dan menampilkan Regita, dengan cepat dirinya berlari ke kamarnya malas sekali jika harus melihat wajah cewek itu.

Ting nong

Bel itu ditekan oleh seseorang Bi Lela yang mendengar itu buru-buru mencuci tangannya dan berjalan untuk membuka pintu utama rumah ini.

"Eh non Regita, silakan masuk non," Ujar Bi Lela mempersilakan.

Regita berjalan tanpa memperdulikan ucapan Bi Lela. "Saya mau cari Vano, Vano mana?" Tanyanya kepada wanita paruh baya itu.

"Den Vano diatas non. Mau bibi antar kekamarnya?" Tanya bi Lela.

"Gak usah, saya kesana sendiri aja. Makasih Bi." Regita lalu berjalan ke kamar Vano begitu saja.

Saat sampai dikamar Vano, tanpa mengetuk pintu bercat putih itu Regita langsung membukanya. Matanya langsung tertuju kepada seseorang yang sedang memejamkan mata.

"Sayang," Panggil Regita pelan.

Mendengar suara khas milik kekasihnya Vano mulai membuka matanya.

"Hai." Sapa Vano begitu melihat Regita berdiri di depan pintu.

Cewek itu menghampiri Vano, duduk dipinggir ranjang sang pacar. Regita mengelus pipi Vano membuat Vano memejamkan matanya menikmati elusan lembut Regita.

"Maaf aku baru kesini ya, aku ada urusan yang gak bisa aku tinggal."

Vano tersenyum, memegang tangan Regita yang ada di pipinya. Mengelusnya dengan lembut.

"Gapapa, sayang." Balas Vano dengan hangat.

"Ini kenapa makannya masih utuh?" Tanya Regita pada Vano, saat melihat nampan makanan itu masih utuh, bahkan sepertinya belum disentuh oleh Vano.

"Nungguin kamu, biar disuapin".

Regita terkekeh mendengar ucapan kekasihnya itu.

"Ayo makan," Regita mulai menyuapi makanan pada Vano yang dibalas dengan Vano yang membuka mulutnya.

"Aku kangen sama kamu." Vano terus menatap netra Regita dengan tatapan teduh.

Regita tersenyum. "Kamu Cepet sembuh, biar kita bisa ketemu lagi."

***

Setelah tadi berjalan-jalan dan duduk di taman untuk menghindari Regita serta melihat kedua pasangan bermesraan itu, yang pasti akan membuat suasana hatinya tidak menentu Alesha kini tiba dirumah. Terlihat masih ada mobil milik Regita yang terparkir disamping mobil sport milik Vano. Alesha melihat jam di handphone miliknya sudah pukul dua belas malam tapi mengapa cewek itu masih belum pulang? Apakah orang tuanya tidak mencarinya?

Alesha buru-buru masuk kedalam rumahannya, takut saja jika Regita melihatnya masuk kedalam rumah. Sial mengapa dirinya yang seperti maling yang mengendap-endap dirumahnya sendiri.

Saat Alesha ingin membuka knop pintu kamarnya bersamaan dengan itu Regita keluar dari kamar Vano.

"Lo Alesha kan?" Tanya Regita. Alesha yang membelakangi Regita dadanya berdegup dua kali lipat. Mengapa bisa kebetulan seperti ini.

"Lo ngapain disini?" Tanya Regita lagi matanya menatap Alesha dengan bingung serta mengintimidasi.

"G-gue," Alesha gugup, bahkan dirinya tidak tahu harus menjawab apa pertanyaan Regita.

ALEVAN [TERBIT]Where stories live. Discover now