7. sleep for a while

2.6K 306 264
                                    

Hari sudah gelap, langit-langit malam mulai menyinari seluruh penjuru kota. Terlihat di sana seorang pria tampan berpostur tubuh tegap sedang memandang indahnya suasana kota di dalam kamar apartemen nya. Rambutnya basah dan tubuhnya hanya terbalut sebuah kimono (untuk lakik ya).

Pemandangan kota hari ini begitu indah seperti biasanya, namun keindahan itu tidak bisa membuat UN pria yang murah senyum ini lepas dari pikirannya yang mengganggunya sejak dari pagi.

Pria berusia 28 tahun ini terlihat begitu kebingungan entah karena apa. Senyumnya yang biasa ia perlihatkan menghilang dari saat dia pulang dari  tempat dia bekerja,  inilah UN yang sebenarnya. Dia tak sehangat di sekolahan dan jarang tersenyum dalam lingkungan nya sendiri

Disekolah dia seperti memakai topeng dan berusaha bersikap semenyenangkan mungkin, namun faktanya itu bukan sifat asli UN. UN menghela nafas lalu duduk sambil melihat berkas-berkas yang menumpuk, masalah dalam pikirannya belum selesai tapi dia harus mengerjakan tumpakan tugas sialannya ini

"Hah, merepotkan saja"

Ucapnya menghela nafas panjang, sebelum dia mulai mengerjakan tumpakan-tumpakan kertas itu. Dia melirik kearah bingkai foto yang terpampang jelas di sampingnya, ruangan nya gelap hanya di penuhi oleh cahaya rembulan namun tetap UN bisa melihat nya samar-samar

"Apa yang dia lakukan sekarang ya?"

Gumamnya sambil terus menatap bingkai foto berisikan foto seseorang , dia tersenyum kecil lalu mengambil bingkai foto tersebut. Tak lama senyuman itu hilang dan UN kembali memikirkan masalahnya tadi

"Haruskah aku melakukannya?"

.......


"Indo!"

Panggil seseorang dari belakang , ah itu NK dan juga Greenland. Tumben sekali biasanya mereka lah yang paling sibuk sama seperti Russia karena dia harus mengurus perusahaannya dan mengurus keluarganya karena dia anak pertama. Indonesia menoleh kearah Mereka yang sedang mendekat

"Ah, kalian! Kenapa?"

"Kami mau jalan bareng kamu aja, sekalian ke kelas kan"

Ucap NK diiringi anggukan oleh Greenland, indonesia memiringkan kepalanya

"Hm? Tapi aku bukan mau ke kelas"

"Oh yasudah, kamu mau kemana emang?" Tanya Greenland kepada Indonesia

"Aku mau ke perpustakaan, sudah lama aku gak ke sana hehe"

"Yaudah kami ikut ya!"

"Emm, boleh deh ayo!"

Indonesia menarik kedua tangan temannya itu lalu pergi menuju perpustakaan sekolah, namun di sana terdapat 2 orang yang sangat tidak ingin dia lihat saat ini. Yaitu Tuan EU dan ayah angkatnya Asean, moodnya langsung hilang seketika apalagi saat kejadian beberapa hari yang lalu.

Indonesia menundukkan kepalanya lalu pergi mencari buku yang ia ingin baca secepatnya,
Asean ayahnya hanya memberikan tatapan sinis sedangkan EU menyeringai melihat Indonesia entah karena apa.

"Dia anakmu kan?"

"...."

Ucap EU kepada Asean, tidak ada jawaban dari Asean. Memang benar dia adalah anak asuhnya namun dia tidak menganggap Indonesia demikian, dia hanya menganggap Indonesia adalah seorang personifikasi yang ceroboh, lemah, dan tidak berguna

(Aku bisa mendengar para readers mengutuk Asean wkwkwk)

"Asean, kau dengar aku?"

"Iya?"

The guardian (AU)Where stories live. Discover now