|37| Jujur, Ru!

32.6K 4.1K 889
                                    

Bismillah ☁️

|37| Jujur, Ru!

...

Hai Kwinizen 👋🏻

Apa kabar?

Pertanyaan keakraban:

Keseringan tidur jam berapa?

Ex answer: 12 malam, 00.01 AM, etc.

🍁🍁🍁
Dijawab ya.
🍁🍁🍁

Yuk vote dan komen sebanyak-banyaknya 🤩

Inget moto kita, "Pembaca semangat, penulis lebih semangat!" 🔥

Kasih awan jangan lupa ☁️☁️☁️

Sudah?

Oke, makasih.

Happy Reading ✨

•••

"Otakku sekarang sudah penuh dengan berbagai ranjau yang menusuk."

•QUENLI•

•QUENLI•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cup...

"Itu jawabannya," bisik lelaki yang baru saja ditodong pertanyaan menohok dari sang istri. Telapak tangan yang besarnya bisa mengisi seluruh permukaan kepala itu kembali memegang kepala milik si gadis, berniat melakukannya lagi. Iya, ciuman lagi!

Tatapan mata yang dalam serta ciuman yang intens menyiratkan jawaban yang tidak perlu dilontarkan dengan kata-kata. Dua kali saja cukup untuk subuh ini, Abin menyudahinya, membiarkan Aru leluasa bernapas dengan oksigen ciptaan Allah. Suami Aru itu berjalan ke dapur, mengambil satu gelas air putih untuk membantu memperbaiki pola napas si gadis.

"Minum air beningnya." Menarik tangan Aru, membawanya duduk di atas pangkuan.

Gadis itu tetap diam, tidak bergerak, bahkan tidak berkedip. Padahal Abin sudah memancingnya dengan cara membelai paha mulus yang lumayan terekspos karena Aru menggunakan rok cukup pendek saat ini.

Melihat tidak ada reaksi sama sekali, Abin menyudahi ekspedisi tangannya di area itu lalu melipir untuk bersilaturahmi ke bibir si gadis. "Cium lagi? Iya?!" ucap cowok berambut hitam campur cokelat itu. Lantaran tidak mendengar respon apa-apa, ia kembali menunduk, menyingkap rambut si gadis, melumat bibir ranum itu cukup lama dan baru berhenti ketika si gadis menggigit bibir bawahnya.

"Akhhh, kok digigit?" ringis Abin memegangi bibirnya yang terasa berdarah.

Mampus! Kena gigit! 

"Iya-iya jangan melotot gitu, ntar matanya menggelinding ke lantai loh," kata Abin ketika melihat Aru diam saja, hanya matanya yang membulat.

BINAR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang