Chapter 02 - BTS Vincenzo

1.1K 156 41
                                    

Syuting hari ini berakhir pukul 2 dini hari. Yeo Bin segera berjalan menuju tempat dimana mobilnya terparkir. Hari ini ia menyetir sendiri, tidak bersama supir pribadi seperti biasanya. Yeo Bin sudah membayangkan pulang kerja dengan menyetir mobil sendiri, memutar lagu yang di inginkan hingga berhenti di kedai untuk sekedar membeli hotteok atau makanan yang ia inginkan. Ahh membayangkannya saja sudah membuat bibir Yeo Bin tersenyum. Sampai di depan mobilnya, ia segera membuka pintu kemudi dan meletakkan tas yang ia bawa di kursi sebelahnya. Ketika akan menyalakan mesin, handphone yang ia letakan di tas berbunyi. Tertera nama Song Joong Ki di layar. Ia segera menjawab panggilan tersebut.

"Ne oppa, ada apa?" Yeo Bin menyamankan posisi duduknya.

"Sudah pulang? Atau masih di jalan?" Suara Joong Ki terdengar lembut sekaligus lelah

"Masih di tempat parkir oppa, baru akan pulang. Kenapa?"

"Bersama managermu kan?"

"Aniya oppa, hari ini aku menyetir sendiri. Manager oppa sudah kusuruh pulang."

"Mwo?? Jangan bercanda Yeo Bin-ah. Syuting hari ini cukup melelahkan dan kau menyetir sendiri?" Yeo Bin harus sedikit menjauhkan ponsel dari telinganya karena mendengar nada Joong Ki yang sedikit meninggi.

"Oppa, aku tidak bercanda, aku memang menyetir sendiri. Oppa sudah sampai?"

"Eoh, aku sudah sampai. Sekarang buka pintunya." Alis Yeo Bin terangkat ketika mendengar omongan seniornya itu. Pintu? Pintu apa maksudnya. Tiba tiba ia mendengar kaca pintu di sebelahnya di ketuk. Ia kaget bukan main ketika melihat sosok yang tadi berbincang dengannya di telepon sudah berada di sampingnya. Ia segera keluar dari mobilnya dan berdiri di depan lelaki kelahiran 1985 itu.
Song Joong Ki terlihat sudah berganti pakaian dengan kaos polos lengan panjang yang luarnya ia lapisi dengan jaket kulit hitam dan celana hitam, serta topi yang menutupi rambut hitamnya.

"Oppa, kenapa masih disini?" Yeo Bin merasa bingung dengan situasi saat ini. Kenapa seniornya ini masih disini dan kenapa malah menghampirinya ke mobil.

"Ayo pulang, oppa antar" Joong Ki segera berjalan ke arah pintu kemudi. Meninggalkan Yeo Bin yang masih memproses perkataannya.

"Mwo?!! Oppa!!" Yeo Bin segera masuk ke mobilnya. Ia duduk menghadap ke arah Joong Ki yang siap menyalakan mesin mobil.

"Oppa, aku masih bisa pulang sendiri. Oppa pulang dengan manager oppa saja. Oppa juga lelah bukan?" Yeo Bin masih berusaha menghentikan niat lawan mainnya ini untuk mengantarnya. Bukan apa apa, ia hanya tidak ingin menambah beban untuk lawan mainnya itu. Ia yakin seniornya ini juga sudah lelah, dan jika mengantarnya otomatis itu akan mengurangi waktu istirahatnya. Perjalanan menuju apartementnya memang tidak terlalu jauh, hanya saja arrghhh bagaimana ia menjelaskannya. Akhir akhir ini ia merasa setiap berdua dengan lelaki ini jantungnya tidak bekerja dengan baik. Ia mulai berdebar dengan keras dan cepat. Hanya saja ia membuat semuanya terlihat seperti tidak ada apa apa.

"Oppa tidak lelah, dan pakai sabuk pengamanmu Yeo Bin. Ah, jangan lupa tunjukan alamat apartementmu" Joong Ki segera menyalakan mesin mobil dan sesekali melihat ke arah Yeo Bin yang kini tengah mencebikkan bibirnya kesal. Kedua tangannya di lipat di depan dada dan kedua kakinya di naikkan di jok mobil, duduk bersila dengan mulut yang terus mengomel meskipun tanpa suara. Joong Ki hanya tersenyum melihat pemandangan di sampingnya ini.

Ia kembali melihat ke arah depan. Memperhatikan jalanan yang tidak terlalu ramai. Yeo Bin sendiri juga sibuk memperhatikan jalanan. Suasana di dalam mobil seketika menjadi hening. Keduanya sama sama bungkam, terhanyut dengan pikiran masing masing.

Vincenzo (About Us)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ