• 11 ; Kebenaran Rumor •

663 163 13
                                    

.
.
"And I will stumble and fall. I'm still learning to love. Just starting to crawl"
.
.
Enjoy and happy reading🌻

      LANGIT masih gelap saat Raja Arthur memerintahkan pengawal untuk menyiapkan kuda, setelah menghabiskan separuh malam di dalam labirin itu, dia merasakan dorongan kuat untuk segera bergegas menuju Kerajaan Cassazae

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

LANGIT masih gelap saat Raja Arthur memerintahkan pengawal untuk menyiapkan kuda, setelah menghabiskan separuh malam di dalam labirin itu, dia merasakan dorongan kuat untuk segera bergegas menuju Kerajaan Cassazae. Seperti merasa begitu kehausan dan ingin mendapatkan dahaganya. Dia memperhatikan kerajaan itu dari kejauhan, seluk beluk juga keramaian masyarakatnya. Cassazae seperti kebalikan dari Equestria, di sini banyak masyarakat berbaur dengan hangat, berbeda dengan Equestria yang hampir tak berpenghuni juga dingin.

Mengenakan sebuah tudung untuk menutupi wajahnya, Raja mendengar desus-desus kabar baru yang sedang diperbincangkan. Topik yang sudah biasa baginya, sebuah olokan, bercampur dengan rumor yang dibuat-buat. Rumor yang selalu beredar tanpa ada kepastian yang jelas. Arthur membiarkan rumor miring tentangnya kembali tersebar, buruk bagi siapa saja yang mendengar.

Matahari telah bersinar saat Arthur membuka tudungnya. Beberapa orang yang melihatnya melintas, langsung menunduk takut. Begitu juga dengan pengawal, yang segera mengantarkan pesan untuk Sang tuan rumah melaksanakan titah.

"Sampaikan jika, Raja Arthur ingin menemui Putri. Berikan ini pada Raja Jairus." Arthur mengeluarkan aura pemimpinnya, dominan dan tak bisa terbantah.

Memberikan sebuah lembaran dengan tinta emas juga pita emas yang begitu mewah. Pengawal yang melihatnya semakin pucat pasi, bergetar kala mengambil selembar ringan itu. Sebuah surat yang diberikan dengan dua makna. Pemberian hadiah atas gelar maupun kontribusi persahabatan, dan yang kedua sebuah lamaran.

Arthur tidak suka menunda, dia mengatakan apa yang menjadi tujuannya segera. Lembaran itu---suatu hal yang akan sulit ditolak dan membutuhkan banyak pertimbangan. Maka dari itu, sebelum Arthur menemui Jairus, dia akan bertemu dengan Iris. Nama itu, yang membuat sebagian dari dirinya menggeram tidak sabaran.

"Salam Yang Mulia."

Dan suara itu yang menbuat Arthur tak mampu menyembunyikan seringaian tipisnya.

Setelah melakukan perdebatan kecil dengan kakaknya, ah tidak, hanya dengan Victor, Zander dan Leander sebenarnya. Ketiganya tidak mengijinkan Iris untuk bertemu dengan Raja Arthur, dengan banyak alasan yang membuat Iris menguap lebar. Iris hanya ingin segera kembali untuk tidur! Dia bahkan merencanakan untuk tidur seharian pada hari ini, tapi gagal sudah ketenangan dalam bayangannya.

Tapi, dia ingin bertemu dengan Arthur. Penasaran sekaligus ingin memastikan, berhubung buku itu memunculkan tentang Equstria. Itu pasti berkaitan dengan kedatangan Arthur yang begitu tiba-tiba.

Iris De CaelumWhere stories live. Discover now