• 12 ; The Wolf Hour •

689 166 27
                                    

Enjoy and happy reading🌻

"3rd and Lake, it burnt away, the hallwayWas where we learned to celebrateAutomatic bought the years you'd talk for meThat night you played me Lip ParadeNot the needle, nor the thread, the lost decreeSaying nothing, that's enough for me"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"3rd and Lake, it burnt away, the hallway
Was where we learned to celebrate
Automatic bought the years you'd talk for me
That night you played me Lip Parade
Not the needle, nor the thread, the lost decree
Saying nothing, that's enough for me"
.
.
.

SURAT bertinta emas itu telah dibaca oleh semua orang, diakhiri dengan ekspresi berbeda yang tampak ketika selesai membaca. Hembusan napas berat terdengar, juga tatapan tidak menentu dari setiap pangeran.

"Aku benar-benar tidak menyangka akan terjadi hal seperti ini. Bagaimana bisa Raja Arthur---maksudku, setelah kemunculannya di hadapan publik baru-baru ini." Victor angkat bicara, mengetahui keterdiaman semua orang, termasuk juga Sang Papa yang sedari tadi belum membuka suara.

"Apa yang bisa dilakukan? Menolak, itu bisa terjadi. Kita bisa menolak ajuan lamaran itu bukan?"

Abbertus menoleh, dengan lirikan sipit tajamnya. "Kau ingin mendengar aduan pedang setelahnya?"

Leander menelan ludah, sudah menebak jika itu akan terjadi. Kebengisan Raja Arthur tidak diragukan lagi, tapi menyerahkan Iris untuk terjabak dengan sosok itu, jelas bukan pilihan yang bagus. Meskipun hubungan Leander dengan Iris 'kurang baik', tetapi tetap saja dia tidak dapat melihat adik perempuan satu-satunya milik mereka terluka.

"Tapi, bagaimana bisa Raja tertarik pada Iris. Mengetahui fakta bahwa selama ini gadis itu selalu mengejar William, juga Raja yang jarang menunjukkan diri di hadapan semua orang. Bukankah itu aneh, atau Raja Arthur diam-diam mengawasi Iris." Hector menyuarakkan pikirannya, terpikir Iris yang masih terlalu muda untuk mengerti dunia kelam dibalik Istana.

Itu benar. Semua yang dikatakan Hector benar. Iris yang hanya berputar pada poros William, juga Raja Arthur yang jarang menunjukkkan eksistensinya.

Gempar kabar tentang terbukannya kembali gerbang utara.

Bangkitnya kegelapan yang telah dirantai sejak lama.

Juga lamaran bertinta emas untuk Iris Cassiopeia. Namun, bagian terakhir ini tidak akan diumumkan, mengingat Iris yang baru saja membatalkan pertunangan dan lain-lain seperti kuasa Raja Equestria. Tentu akan menimbulkan desus-desus heboh nantinya.

Hector menoleh pada kakak tertuannya. "Apakah Raja belum memiliki Ratu atau selir? Aku bahkan belum pernah sekalipun ke Kerajaan Equestria." Lelaki itu mengetukkan tangannya ke meja. "Pasti ada cara untuk menolak bukan? Tanpa adanya peperangan. Kurasa Raja tidak sekejam itu jika ada gadis yang menolaknya."

"Iris membatalkan pertunangannya, peraturan kedewasaan, juga kabar miring itu, bagaimana bisa Iris akan mengatasinya? Dia harus menikah secepat mungkin." Zander bersuara, itu benar.

Peraturan kedewasaan. Gadis dengan usia sembilan belas telah dianggap telat menikah, apalagi dengan kabar miring mengenai hubungan William dan Isabella. Iris yang akan mendapat dampaknya, rumor juga olokan dari para bangsawan yang tak terelakkan.

Iris De CaelumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang