• 13 ; Daylight - Baby Wolfie •

642 142 20
                                    

SONG : Kim Yeon Ji - Between Seasons 🎶
.
.
I just walk on and I just look at you. I'am afraid of becoming a burden and then your heart gets hurt.

So, I act like Iam happy and laugh even with pain. Because, Im in love with you.
For me, love is pain.
.
.
Hi yeorobun!
Jangan lupa ber-halu yang buat bahagia.
Jangan lupa klik bintang ><
.

Enjoy and happy reading🌻

"Kau yakin tidak ingin menemuinya? Dia menunggumu dari dua jam lalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kau yakin tidak ingin menemuinya? Dia menunggumu dari dua jam lalu." Victor bertanya pada Iris yang terlihat sibuk di samping meja rias.

"Tidak, Kak. Aku tidak ingin merusak mood pagiku dengan menemui orang menyebalkan." Iris menimpali, meletakkan beberapa kain yang dia pegang pada sebuah kotak kayu. Meletakkan itu di sebelah tempat tidur.

"Iris, kamu yakin? William yang datang ingin menemuimu."

Iris menghela napas kecil, menghampiri Victor yang berdiri di ambang pintu kamarnya. Sebenarnya dia sendiri terkejut, mengapa Pangeran William datang setelah dia tidak lagi menganggu lelaki itu dengan apapun. Maksudnya, mereka 'kan tidak berniat memiliki hubungan apapun selain teman biasa. Iris menepati janjinya untuk tidak mengacau lagi. Lagipula untuk apa?

"Oh ya, Kak. Dimana kakak lainnya? Aku tidak melihat mereka sejak pagi." Iris menggandeng jari telunjuk Victor, mengajak lelaki itu untuk keluar kamar.

Tidak ingin Victor tahu pekerjaan 'tersembunyinya'. Iris menghabiskan waktu di kamar, selain untuk menghindari tatapan penuh tanya dari semua orang tentang kejadian kemarin.

Iris juga membuat sesuatu. Ingat pada beberapa kain yang dibelinya waktu itu? Dia membuat sebuah rajutan, sweater couple yang dia buat untuk kakak-kakaknya. Juga sebuah hadiah kecil untuk ulang tahun Abbertus. Mengingat kemarin, saat kakak tertuanya yang kaku itu memberinya sebuah hadiah. Iris terharu, jujur saja.

"Mereka semua pergi berburu dan akan kembali sebelum matahari terbenam." Victor membiarkan Iris menegang tangannya dengan cara yang agak aneh.

"Lalu, kenapa Kak V tidak ikut? Dan bukankah nanti semuanya akan menghadiri pesta Pangeran Ezra?"

Victor mengulas senyum. "Aku ingin menemanimu hari ini. Ingin pergi ke suatu tempat? Kita akan pergi ke acara Ezra bersama, mungkin?" Ah, Victor jadi teringat cerita kecil Kak Abbertus, mengenai undangan Raja untuk Iris agar menjadi partner dalam pesta.

"Aku akan pergi kok. Jika Raja tidak datang, aku akan pergi bersama kalian." Iris berkata cepat saat melihat raut Victor yang sedikit kusut itu. "Bagaimana jika kita pergi ke pasar. Membeli beberapa hadiah untuk pernikahan Pangeran dari Lagarde."

Iris De CaelumWhere stories live. Discover now