Hari Baru

1.6K 158 3
                                    

Pagi ini, Jungkook sudah bersiap dengan tas ranselnya. Ia akan kuliah. Setelah sekian lama membolos karena urusan bisnis keluarga, akhirnya ia akan kembali ke kampus.

Harusnya, Jungkook adalah mahasiswa semester 4. Tapi karena ia sudah lama membolos, maka mulai hari ini ia akan mengulang semester 4nya.

Ia tidak memiliki teman di kampus. Ya, siapa juga yang mau berteman dengan anak yang sering bolos? Apalagi Jungkook tidak kuliah hampir satu semester.

"Harusnya aku tidak mudah diperdaya oleh bajingan Kang. Astaga, menyebut namanya saja aku sangat jijik," gumam Jungkook yang tengah memoles wajahnya di depan cermin.

Satu minggu setelah kejadian menyakitkan itu dan akhirnya bertemu Taehyung, Jungkook jadi merasa lebih baik. Ia juga tidak berlarut dalam kegalauan.

Semua berkat Taehyung.

Pria itu senantiasa mengantar jemput Jungkook kemanapun Jungkook ingin pergi. Dan menginap di apartemennya tiga kali dalam satu minggu.

Begitu juga dengan Jungkook yang menginap di apartemen Taehyung tiga kali dalam satu minggu. Jungkook nyaman? Tentu saja. Ia benar-benar jatuh cinta pada pria itu.

Ting!

Bunyi notifikasi muncul dari ponselnya. Layar yang menyala, menampilkan pop up pesan dari pria yang dirindukannya.

Taehyung
Jadi, mulai kuliah lagi hari ini?

Jungkook tersenyum sesaat. Benar, Jungkook memberitahu niatnya kepada Taehyung tiga hari lalu tentang keinginannya melanjutkan pendidikan. Dan Taehyung sangat mendukung, tentu saja.

Terlepas retaknya hubungan Jungkook dengan orangtuanya, Jungkook tidak mau ambil pusing. Biar bagaimanapun, ia sudah memiliki nama sebagai seorang desainer meski masih amatir. Tapi dia bisa mendapatkan uang dari pekerjaan itu untuk membayar kuliahnya.

Jungkook
Iya, aku sudah mau berangkat.

Taehyung
Mau ku antar?

Jungkook
Tidak usah! Aku bisa berangkat sendiri.

Taehyung
Dengan bus? Taxi? Aku bisa mengantarmu.

Jungkook
Pokoknya tidak! Aku akan berangkat sendiri.

Taehyung
Baiklah, aku menyerah. Hati-hati di jalan, kabari aku jika sudah naik bus.

Jungkook
Yeay Captain!

Setelah membalas pesannya, Jungkook bergegas memasukkan ponsel ke dalam ransel dan segera pergi. Ia tidak mau terlambat di hari pertamanya.

Sebenarnya Jungkook tidak terbiasa pergi menggunakan transportasi umum, apalagi bus. Mengingat ia berasal dari keluarga berada, ia selalu diantar jemput dengan supir.

Tapi sejak perdebatannya dengan sang ayah, Jungkook seolah tidak mau lagi berurusan dengan keluarganya. Memang sialan Kang Soji.

Turun dari lantai 30, Jungkook mengambil langkah besar untuk mengejar bus. Ia sudah sangat memperhitungkan semuanya. Bahkan ia sudah cukup mencatat jadwal bus dari Taehyung.

Sepanjang jalan, wanita berusia dua puluh tiga tahun itu terfokus pada jam tangan mewahnya. 5 menit lagi busnya akan tiba di halte.

Jungkook berlari saat melihat busnya sudah mulai melaju. Ia tidak boleh ketinggalan. Karena bus selanjutnya datang tiga puluh menit lagi.

"Tungguuu!!! Tungguuu!!!" teriak Jungkook berlarian. Untungnya hari ini ia memakai celana jeans dan sepatu kets.

Perjuangan Jungkook tidak sia-sia saat melihat bus itu akhirnya berhenti dua meter di depannya. Dengan senyum yang mengembang, Jungkook mempercepat larinya.

Pintu bus terbuka, Jungkook menunduk dan mengucapkan terimakasih kepada sang sopir. Ia merasa sangat tertolong hari ini. Ingatkan Jungkook, besok harus datang lebih pagi.

Perjalanan memakan waktu hampir satu jam lamanya, Jungkook sempat mengantuk namun seketika matanya terasa segar saat Taehyung menelepon.

Pria itu tampak khawatir karena Jungkook lupa mengabarinya. Sementara Jungkook hanya cengegesan di bangkunya.

"Sudah dulu ya! Aku hampir turun," ucap Jungkook mengakhiri panggilan telepon setelah Taehyung mengucapkan hati-hati dan menyemangatinya.

Suasana ramai kampus tak pernah membuatnya akrab. Apalagi dirinya jarang masuk. Ia merasa sangat asing dengan semua ini.

Hiruk pikuk para mahasiswa yang berlalu lalang di sekitaran kampus, terlihat tidak bersahabat sehingga Jungkook harus bersusah payah untuk mencari kelasnya.

Jungkook berlarian dan hampir tersandung saat memasuki kelasnya. Ia mengucapkan maaf kepada dosen yang sedang menjelaskan di depan, lalu duduk di bangku baris ketiga dari depan.

Setelah sepuluh menit berlalu, Jungkook baru menyadari kalau dirinya salah masuk kelas. Lalu, untuk memastikan, ia bersuara.

"Pak, maaf. Ini bukan kelas desain?" tanya Jungkook.

Sang dosen menghela nafas lelah. "Ini kelas fisika, nak. Kelas desain ada di gedung sebelah,"

Dan saat itu pula Jungkook menjadi bahan tawaan satu kelas, sehingga dia malu dan akhirnya menunduk untuk meminta maaf.

Tanpa disadari oleh Jungkook, seseorang memperhatikannya sambil tersenyum.

























TBC

SCENERY || √TK (GS)Where stories live. Discover now