Selamat Ulang Tahun

3.8K 359 27
                                    

Berdiri di depan taksinya, sang sopir menyalakan ponselnya.
"Sudah pukul 9 malam ya.. Ternyata waktu cepat berlalu ya."

Pria itu menghela nafas. Lalu tak berselang lama, ada panggilan masuk.

"Halo?"

"Halo Taehyung? Selamat ulangtahun!"

...

Pria berambut hitam itu tersenyum.
"Terimakasih Jim"
"Aku tidak terlambat kan?"
"Tidak Jim, ini masih tanggal 30"
"Tae aku ingin merayakan ulangtahunmu dirumah tapi kau tidak ada. Apa kau masih lama?"

Sekilas, matanya melihat gadis yang tertidur di bangku belakang.
"Iya Jim, aku masih ada penumpang."
"Apa kau sudah makan?"
"Sudah", bohongnya. "Kau sudah, Jim?"
"Aku belum karena aku menunggumu."
"Kenapa harus menungguku?"
"Karena aku ingin merayakan ulangtahunmu, Tae! Aku bahkan menolak ajakan makan Yoongi Oppa"

Pria bermarga Kim tersenyum.
"Ooouuhh Jimin sayang."
"Tumben, biasanya bilang aku Jimin Pabo"
Pria Kim terkekeh, "Untuk malam ini, beda"
"Iya deh. Yasudah kau fokus menyetir dulu sana. Jangan lupa istirahat ya! Maaf, aku telat mengucapkan."
"Uh perhatian sekali."
"Tentu saja! Kau kan sahabatku.-"
Seketika, Taehyung terdiam.
"-Ku tutup ya, Tae. Selamat malam!"

Iya, Taehyung dan Jimin hanya sahabat, tidak lebih.

'Kapan kau akan menyadari perasaanku padamu, Jim?' gumamnya sendu.

Pukul 10 malam, Jungkook terbangun.
Ia mengerjapkan matanya beberapa kali dan mengingat ingat kejadian apa yang terjadi sebelumnya.

Gadis Jeon mendudukkan dirinya dan melihat seorang pria berdiri didepan mobil.
'Itu sopir taksi kan?' gumamnya.
Ia menyadari bahwa ada kemeja putih yang menyelimuti tubuhnya.

Membuka perlahan pintu mobil, lalu melangkah mendekati pria Kim.
"Hmm, hei", sapa Jungkook,
Taehyung terkejut melihatnya "Ah, ya hei. Nona sudah bangun?"
"Um, yeah. Maaf aku ketiduran. Merepotkan mu ya? Ini kemeja mu, terimakasih banyak."
Jungkook menyodorkan kemeja putih milik Taehyung.

"Ah, tentu saja tidak. Lagipula tadi hujan turun deras sekali, anggap saja kita berteduh. Dan kemeja itu, nona pakai saja. Sekarang udaranya sangat dingin."
Jungkook mengerucutkan bibirnya.
"Aku merasa tidak enak. Aku akan membayar lebih."
"Tidak perlu, Nona. Untuk kali ini, aku gratiskan."
"Loh kenapa begitu?" Tanya Jungkook yang sedang memakai kemeja milik Taehyung tanpa mengancinginya.

"Hmm, sebagai gantinya bagaimana kalau kita makan malam? Kau belum makan malam kan?"
"Ah, iya juga." Jungkook ingat, dia belum makan dari pagi karena sibuk mengurusi kejutan yang sia sia.
Ia jadi teringat lagi, menyedihkan.

"Hey nona?" Pria di hadapannya tersenyum meneduhkan, membuat Jungkook memerah. "Hm?"
"Aku tau warung makan pinggir jalan yang enak didekat sini. Kita jalan kaki ya.-

-Tenang saja, aku tidak akan menculikmu kok" ujar Taehyung sambil tertawa.
"Bodoh, lagipula siapa yang berfikir kau akan menculikku?"
"Bisa saja kan?"
"Sudahlah, ayo. Aku lapar"

Mereka berdua sampai di warung makan pinggir jalan yang tidak jauh dari minimarket.
Warung itu menjual makanan dan jajanan pasar, serta ada soju dan alkohol berkadar tinggi.

"Nona tidak keberatan kan makan di sini?"
"Tentu saja tidak. Aku suka kok makan di warung pinggir jalan"
"Kalau begitu mau makan apa? Ada daging barbeque disini loh." Tanya Taehyung.
"Hm aku, mau kimbab saja"
"Yakin tidak mau daging? Aku yang traktir"
"Kenapa kau yang traktir? Aku ada uang kok"
"Anggap saja ini traktiran ulang tahun dariku"
"Hooo kau ulang tahun? Baiklah, ayo beri aku makanan yang enak disini"
"Oke, ayo duduk.-

SCENERY || √TK (GS)Where stories live. Discover now