Pembalasan

4.3K 363 21
                                    

Kekasihnya dan si sekertaris kini sedang tiduran mesra di atas sofa dengan bau sperma yang menyengat.

Jungkook memberanikan diri melangkah mendekat.

"Sudah bersenang senangnya?"
















































Kedua orang itu sangat kaget dengan kehadiran Jeon Jungkook yang tidak diundang.  Apalagi mata si lelaki, yang membulat sempurna dengan pupil yang bergetar.

Dapat terlihat, mulutnya yang berusaha mengucapkan sesuatu namun tak sanggup dikeluarkan.

Lelaki tanpa busana itu langsung berdiri tegap, berusaha menyeimbangi Jungkook yang tinggi semampai.

"Sa - sayang?" Sumpah, Jungkook jijik mendengarnya, kala pria di hadapannya ini berucap dengan nada sendu.

Menghela nafas, Jungkook menorehkan senyum terbaiknya. "Lama tidak berjumpa, Kang." ucap Jungkook seraya menggigit bibirnya gemetar.

"Sayang, aku bisa jelaskan ini." pria bernama Kang Soji itu gelagapan.

Sebenarnya Jungkook sudah sangat muak, tapi demi bukti yang tengah ia rekam, ia akan bersabar sedikit lagi.
Sesekali bermain main dengan pasangan menjijikkan, tidak apa apa kan?

"Iya silahkan jelaskan ya. Aku dengarkan." Ucap Jungkook kelewat santai sambil menyelipkan helai rambut ke belakang telinganya, mempertontonkan anting cantik nan mahal.

Mendengarnya, raut sumringah hadir di wajah si lelaki, pikirnya Jungkook sangat bodoh hingga mau mendengar pembelaannya lagi.

Sementara si sekertaris, ia berusaha menutupi dada dan kemaluannya. Seolah tak ingin tubuhnya terlihat oleh binar kelam Jungkook yang menatapnya remeh.

'Cih, untuk apa malu pada sesama wanita, toh ia tidak punya malu terhadap lawan jenis. Wanita murahan, jalang sialan.' dengusnya dalam hati.

"Jungkook sayang, kapan kau datang?" Wajahnya kini sudah terlihat biasa saja.
Jungkook mendecih, pikirnya dia siapa malah seolah tidak ada yang terjadi.

"Kang, selamat anniversary satu tahun"

Wajah si lelaki melongo. "Oh benarkah? Cepat sekali. Aku tidak menduganya."
Jungkook benar benar sudah muak.
Bisa bisanya dia setenang itu. "Aku punya kejutan untukmu. "

Jadi ketika si lelaki bertanya, tangan Jungkook langsung membuka kue nya dan melemparkan kue itu dengan sepenuh tenaga tepat di wajah kekasih nya. Dan menekannya agar si kekasih tidak bisa bernafas.

Lalu dengan ganas, Jungkook berbalik, ia yang kesal langsung mencekik leher si sekertaris. Membuat sekertaris berteriak.
"Ini adalah kejutan untukmu di hari anniversary ku yang setahun, Ji Ra."

Si sekertaris berusaha sekuat tenaga melepas tangan Jungkook, namun Jungkook adalah gadis yang penuh tenaga dan sulit untuk lepas dari nya. Jungkook itu type wanita yang lembut, namun kalau sudah di sakiti, akan bertindak seperti psycho.

Sedang fokus mencekik wanita telanjang dihadapannya, tiba tiba tangan Jungkook di seret oleh kekasihnya hingga cekikan itu terlepas.
Padahal ia tengah asik menyaksikan wajah sekertaris yang agak membiru.

"Kau sudah gila Jungkook! Keterlaluan!"
Jungkook kaget, "Aku? Keterlaluan? Bukannya harusnya aku yang bicara seperti itu!?"

Ia marah, saat ia tidak dapat pembelaan dan malah membela sekertaris sialan itu.
Oke, Jungkook paham.

"Kau beralasan sibuk setiap waktu, jarang mengabariku, ternyata ini ya alasan sebenarnya? Sialan.-

-Oh.. Apa karena aku selalu menolak ajakan mu untuk sex ya jadi kau melampiaskan penis sialanmu itu kepada wanita lain-"

PLAKKKK

Sang kasih menampar pipi nya kencang.
Hati Jungkook mencelos. Bagaimana mungkin?
Jungkook sebisa mungkin menahan tangisannya. Jadi begini ya akhirnya?
Apa seperti ini rasanya di campakkan?
Astaga..
Astaga..
Gigi Jungkook menggeram. Ia menangis.
Sesak sekali rasanya. Ya Tuhan.
Bibirnya bergetar dan kepala nya makin pusing.

"Jungkook-" ketika tangan kekasihnya ingin menyentuh pundaknya, segera Jungkook menepisnya kencang.

"Jangan pernah lagi kau sebut namaku dengan mulut kotormu dan menyentuhku dengan tubuh kotor itu! Dan jangan pernah kau berani muncul di hadapanku lagi, KANG SOJI!!"

Selesai mengatakan itu, Jungkook berniat pergi.

Di ujung pintu, Jungkook sempat sempatnya mengambil ponsel untuk memoto kedua orang itu.
Kang yang dalam keadaan telanjang dengan muka penuh kue, dan Jira yang dalam keadaan telanjang dengan wajah pucat pasi.

Ruangan itu sangat berantakan sekarang. Dan Jungkook tidak perduli.

Kang yang menyadari, berusaha mengejar Jungkook, namun Jungkook langsung menutup pintu ruangan itu dan mengunci nya.

Ups, jangan lupa kalau Jungkook mempunyai kunci duplikat di setiap ruangan penting kantor ini.
Lalu, Jungkook juga mengganjal pintu itu dengan sapu.
Ancang ancang agar kedua orang di dalam tidak bisa keluar.

Dari luar, ia sempat mendengar teriakan Kang.

Jungkook tertawa, membuka tas nya dan mengambil baju kedua orang itu.

Fyi, sebelum Jungkook menampakkan diri didepan keduanya, ia sudah membuat rencana. Ia memasukkan baju Kang dan Jira kedalam tas nya, ancang ancang kalau dia dalam bahaya. Jadi Kang tidak akan bisa keluar ruangan untuk mengejarnya.
Dan benar saja, ini malah diluar dugaannya. Begitu mudah ya ternyata untuk balas dendam?

'Mati saja sana kalian berdua dalam keadaan telanjang. Selamat melanjutkan sex kalian.' batin Jungkook.

Padahal dalam hatinya, tentu saja ia sangat sakit hati.
Siapa sih yang tidak sakit hati jika dicampakkan kekasihnya?
















































TBC

Kalian suka gak?

SCENERY || √TK (GS)Where stories live. Discover now