Dosenku Kekasihku

1.8K 178 9
                                    

Selama kelas, Jungkook tak henti-henti memandang pria di depannya. Ia tidak pernah menyangka bahwa dunia akan mengerjainya seperti ini.

Jungkook merasa bodoh. Ia merasa dipermainkan.

Semenjak bertemu dengan Kim Taehyung, Jungkook sudah curiga. Bagaimana bisa sopir taksi terlihat begitu berbeda?

Maksudnya, ya, dilihat dari sudut pandang manapun, kita bisa tahu perawakan Kim Taehyung bukanlah sopir taksi biasa. Tapi pria itu begitu pandai memainkan perannya.

Kelas berakhir, namun Jungkook masih senantiasa berdiam diri di bangkunya. Ia menatap tajam Taehyung yang masih membereskan berkas dan makalah.

Sepersekian detik tatapan mereka bertemu. Dan Jungkook harus merasa kehilangan pasokan oksigen karena melihat Taehyung memberikan senyuman.

"Apa sih?" cemberut Jungkook.

Ia ingin marah.
Kenapa Taehyung tidak bilang bahwa ia seorang dosen? Di kampusnya? Apa ini takdir?

"Ada yang ingin ditanyakan?" tanya Taehyung yang akhirnya berjalan menghampiri Jungkook.

"Banyak," ketusnya.

"Materi mana yang belum kamu pahami, sayang?" tanyanya.

Jungkook merona karena panggilan itu.

"Ini di kampus," cicitnya.

"Lalu? Memangnya tidak boleh kalau aku memanggil kekasihku sayang?" goda Taehyung.

Taehyung membawa Jungkook berdiri, menyudutkannya lalu mendudukkannya di atas meja.

"Maaf ya sayang, aku tidak bermaksud menyembunyikan semua ini. Aku tidak menyangka kamu akan menjadi mahasiswaku," jelas Taehyung.

Jungkook menghela nafas.

"Bukannya kamu sudah tau kalau aku seorang desainer pakaian?" tanya Jungkook.

Ia menjadi sedikit was-was, kalau-kalau Taehyung ini bagian dari Kang. Entahlah, dia overthinking.

"Ya, tapi kamu bilang kan ingin ambil bisnis," jawab Taehyung.

"Tidak ada yang kamu sembunyikan dariku?" tanya Jungkook.

Tatapan mereka bertemu dan terkunci. Jungkook butuh jawaban bukan sekedar alasan.

"Tidak, sayang. Aku memang seorang dosen tapi bukan disini. Aku pindah kampus karena jaraknya dekat dengan sewa taksi. Pekerjaan lainnya," ucap Taehyung.

"Maaf ya merahasiakan ini dari kamu, maaf membuat kamu berpikiran buruk. Aku sungguh tidak tahu kita akan bertemu seperti ini. Aku pikir kamu nyaman dengan aku sebagai sopir tak-"

Tidak ada balasan kata dari Jungkook. Wanita itu mencium Taehyung dengan segera. Menyalurkan segala kekhawatiran hatinya kepada sang kekasih.

Taehyung merasakan. Bahwa Jungkook sedikit gemetar diciumannya. Ia jadi merasa bersalah. Jungkook mungkin saja mengira bahwa dirinya orang jahat.

Tidak, Taehyung bukan orang seperti itu.

"Sudah?" tanya Taehyung ketika Jungkook mendorong dadanya karena merasakan pasokan oksigen yang menipis.

"Jangan sembunyikan apapun dariku. Aku akan marah!" ucap Jungkook.

"Baiklah, baik. Aku siap menjawab segala pertanyaanmu," kata Taehyung.

"Waktumu tinggal satu minggu lagi untuk mendekatiku," ucap Jungkook mengingatkan.

Taehyung tertawa.

"Iya sayang, nanti aku ke apartemenmu ya. Kita pulang bersama," ucap Taehyung kemudian mengulum bibir Jungkook pelan.

"Kenapa mau menginap? Rindu aku atau tubuhku?" tanya Jungkook main-main.

Wajar kan, jika perempuan menanyakan hal konyol kepada pasangannya?

"Aku rindu kamu dari ujung rambut sampai ujung kaki," jawab Taehyung.

"Berarti kamu rindu tubuhku, bukan aku,"

"Jungkook,"

"Maaf," ia menyesal. Karena telah menyinggung perasaan Taehyung, mungkin.

"Aku cinta kamu apa adanya, bukan ada apanya. Jadi jangan mempertanyakan hal konyol seperti itu. Aku merasa tersinggung," ucap Taehyung.

"Iya maaf. Taehyung tunggu-"

"Pulang bersama. Jangan lupa. Kamu harus dihukum," ujar Taehyung kemudian meninggalkan Jungkook sendirian di kelasnya.










"Aku sudah keterlaluan, maaf Taehyung. Tapi, hukuman apa?"
























TBC

SCENERY || √TK (GS)Where stories live. Discover now