Keluarga Jungkook

2.7K 254 6
                                    

"Aku.. aku takut, Tae."

Dua hari berlalu sejak kejadian memilukan yang dialami Jungkook. Puteri semata wayang keluarga Jeon itu, akhirnya memberanikan diri pulang ke kediamannya, rumah orangtuanya yang megah bak istana.
Dengan didampingi pria tampan yang berprofesi sebagai sopir taksi itu, Jungkook merasa memiliki sedikit keberanian untuk menemui ayahnya.

"Jangan khawatir, Jungkook. Aku disini. Kita lewati ini bersama ya. Jangan takut." Taehyung memberikan seulas senyum manis memabukkan, juga mengelus surai lembut hitam gadis cantik yang tengah menggenggam tangannya.

Tok tok tok

Tak berapa lama, pintu terbuka. Menampilkan seorang wanita tua yang notabenenya adalah maid pribadi Jungkook sejak kecil. "Nona Koo."

"Sssttt... Eomma dan appa, ada?"

"Tuan dan Nyonya ada di ruang tamu, Nona. Silahkan masuk."

Dengan sedikit keraguan yang masih terasa, Jungkook melangkah masuk bersama Taehyung. Pria itu senantiasa menengkan perasaannya yang kalut.
Ayahnya Jungkook itu sedikit galak, tegas namun bijaksana. Beda hal dengan Ibunya yang lemah lembut.

Lambat laun berjalan, akhirnya siluet kedua orang yang ia rindukan terlihat jelas sedang duduk bersantai di ruang tamu bersama keluarga .. Kang?

"Appa.. Eomma.."

"Jungkook sayang!"











"Kang.." wanita cantik itu tak bisa berkata kata saat melihat seseorang yang kini sangat ia benci berada di rumahnya. Untuk apa dia kesini?

"Sedang apa kau disini?"

"Sayang, aku ingin mempercepat pernikahan kita-"

"Keluar!" Jungkook marah. Marah sekali hingga rasanya ingin menangis. Matanya mendelik penuh kebencian pada pria dihadapannya ini.

"Jungkook apa yang kau lakukan? Dimana sopan santunmu?" Sang ayah berkata dengan nada tinggi, membuat Jungkook berkaca kaca.

"Tenang dulu sayang, ayo duduk." Ucap sang ibu, hingga akhirnya Jungkook menurut.

Sementara Taehyung? Ia hanya bisa berdiri dikejauhan. Memperhatikan keluarga yang tengah dalam situasi tegang.

"Taehyung, sini." Jungkook hampir lupa kalau ia membawa seseorang untuk diperkenalkan kepada kedua orangtuanya.

Awalnya Taehyung enggan mendekat, tapi karena gadis yang sudah resmi menjadi kekasihnya itu terus memanggil, mau tidak mau Taehyung menuruti.

Berjalan mendekat ke arah Jungkook, dengan semua pasang mata memandang seolah meminta kejelasan.

"Duduk disini Taehyung, kamu harus duduk disebelahku."

Jadilah dalam satu sofa panjang itu, ada Nyonya Jeon, Jeon Jungkook dan Kim Taehyung.
Sementara Tuan Jeon tak mengalihkan pandangannya kepada sosok pria asing yang menginjak rumahnya.

"Siapa kau?"

"Dia Kim Taehyung, kekasihku." Ucap Jungkook lantang, membuat Taehyung hampir sesak nafas dibuatnya.

"APA?!"

Tidak lain tidak bukan, Tuan Jeon selaku kepala keluarga marah. Mengetahui bahwa anaknya memiliki kekasih lain selain Kang Soji, tunangannya.

"Apa maksudmu Jeon Jungkook?"

"Appa, Soji berselingkuh dibelakangku. Ia bercinta dengan mantan sekertaris pribadiku. Ia mengkhianatiku. Aku tidak sudi menikah dengannya!"

Sementara pria dengan setelan jas formal itu terkaget saat rahasianya dibongkar secara gamblang.

"Selingkuh?"

"Jika appa tidak percaya kepadaku, akan ku buktikan padamu. Di ponsel ini, semua rekaman percintaannya ada. Aku sendiri yang merekamnya dari balik lemari berkas!"

"Jungkook pergi ke kamarmu." Sang ayah berkata dengan nada rendah menahan amarah. Jelas sekali itu ditujukan untuk putrinya.

"Appaa! Percayalah kepadaku. Ia mengkhianatiku!"

Waktu bagai berhenti ketika tangan Tuan Jeon menghantam pipi anak semata wayangnya dengan keras. Hingga menimbulkan suara yang cukup menakutkan.

Taehyung yang menyaksikan tak bisa berbuat banyak karena tamparan itu terjadi begitu cepat hingga tak dapat ia cegah.

"Jungkook cukup omong kosongnya! Pergi ke kamarmu sekarang. Dan kau pria asing, keluar dari rumahku."

Jungkook kaget tentu saja. Kenapa malah ia yang salah disini? Bukankah dirinya korban? Air matanya tak kuasa dibendung.

"Kenapa appa marah kepadaku? Appa harusnya marah kepada Soji, bukan aku ataupun Taehyung!"

"Jeon Jungkook!"
Ketika tangan itu hendak menghantam pipi anaknya untuk kedua kali, Taehyung bangkit dengan sigap, menahan tangan sang tuan rumah karena merasa sudah tidak tahan.

Biarlah Taehyung menjadi pria asing tidak tau diri. Biar.

"Anda boleh mengusir saya tapi jangan sakiti anak anda sendiri, Tuan."

Jungkook memeluk Taehyung erat seolah meminta perlindungan. Ia benar benar butuh Taehyung sebagai tamengnya sekarang.

"Kau-"

"Ayo kita pergi, Tae. Mereka bukan orangtuaku."

Setelah berucap dengan nada penuh penekanan, Jungkook menarik tangan Taehyung dengan perasaan hancur. Benar benar hancur layaknya anak yang telah dibuang. Tidak ada satupun yang percaya pada ucapannya.

Ia bahkan tidak menggubris panggilan sang ibu yang memohon untuk tetap tinggal. Hatinya sudah hancur berkeping keping. Kalau seperti ini, lebih baik ia membuang marga Jeon dinamanya, iya kan?

Taehyung hanya bisa terdiam, bermaksud menunggu pujaan hatinya tenang. Namun Jungkook tetaplah wanita yang sekuat apapun menahan tangis, akan tetap tersedu pilu.

Memeluk?

Pria tampan itu tak memiliki upaya berlebih untuk sekedar menenangkan.
Ia ikut pilu merasakan kepedihan sang kekasih tersayang.

Taehyung membawa taksinya menuju area perkebunan yang indah. Disana, ia menghentikan laju kendaraannya, bertujuan membuat Jungkook lebih tenang.

"Menangislah, Jungkook. Kau bebas disini. Hanya ada kita berdua." Lambat laun, Taehyung membawa Jungkook kepelukannya. Membenamkan wajah sembab Jungkook didadanya.

"Menangislah sayang. Keluarkan semuanya."

Dan saat itulah Jungkook benar benar menumpahkan segala kesedihannya dipelukan pria yang benar benar mencintainya.

'Aku mencintaimu Jungkook. Maafkan aku tak bisa berbuat banyak untuk melindungimu.'








TbC

Komen ayok juseyo

SCENERY || √TK (GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang