Hujan

4.1K 383 16
                                    

.
.
.
.
.
.
.
Orang bilang, hujan itu adalah berkah.
Namun, tak sedikit pula orang yang tak menyukai hujan.
.
Orang bilang, hujan itu mewakili perasaan kita yang sedang bersedih.
Namun, hujan juga dapat menjadi alasan untuk orang bersuka cita.
.
Orang bilang, hujan itu menenangkan.
Namun, tak sedikit mengatakan hujan mengkhawatirkan.
.
.
.
.
.
.
.

Tepat pukul 3 sore, Jungkook berjalan keluar kantor.

Setelah selesai dengan aksi balas dendamnya, Jungkook berniat menenangkan pikiran.
Biar bagaimanapun, sakit hati itu susah untuk disembuhkan.
Apalagi di campakkan. Rasanya seperti menelan pil pahit yang mengndung racun mematikan mutakhir.

Tapi kalau dipikir pikir, ada untung nya juga ia tau sekarang daripada tau ketika sudah bertunangan? Kan jadi lebih rumit. Keluarga juga jadi tau. Pasti akan menjadi malu juga. Dan Jungkook tak ingin hal itu terjadi.

Hati nya sesak sih bukan main. Ingin menangis sejadi jadinya, tapi ia tahan.

"Oh, hujan?"

Jungkook berdiri di ujung kantor, menengadah dan merasakan rintikan hujan menghujam wajahnya. Sejuk namun sakit.
Tanpa sadar, air mata nya menetes begitu saja.
Biarlah, Jungkook ingin melampiaskan semua nya sendirian.
Karena Jungkook tidak suka membuat orang lain khawatir.

Di rasa hatinya semakin sesak, Jungkook berlari menembus hujan menuju taksi.

Ia membuka pintu taksi dan langsung menduduki dirinya yang basah kuyub.

Sang sopir taksi kaget.
"Maaf nona, tapi ini taksi online"

Jungkook tidak perduli.
"Bisa tidak kau jalan saja?"

"Nona, tolong memesan lewat aplikasi terlebih dahulu"

Jungkook merasa semakin sesak. Ayolah..

"Ku mohon, jalan saja ya?" Jungkook memohon.

Dengan berat hati, sang sopir taksi menjalankan mobilnya.

"Baiklah"

Di sepanjang jalan, Jungkook hanya diam sambil memandang ke arah jendela.
Ia duduk di bangku belakang, berseberangan dengan sang sopir.

Sang sopir yang bingung dengan tujuan penumpangnya, berniat untuk bertanya, namun ia urungkan ketika melihat gadis di belakangnya tengah menangis pilu.
Inisiatif, sang sopir berperawakan tampan berkulit tan itu memberikan sekotak tissue.

"Nona, silahkan pakai tissue nya."
Jungkook tertegun, "O oh ya terimakasih banyak," ia berkata sambil terisak.

Sang sopir mencuri pandang terhadap penumpangnya lewat kaca spion depan.
'Cantik sekali' , batin nya.
Padahal ia sedang menangis tapi hidungnya yang memerah itu benar benar cantik.

Sopir berkemeja putih bercelana hitam itu mengerti, mungkin penumpangnya butuh jalan jalan sebentar?
Jadi ia memutuskan untuk bungkam selama beberapa menit. Dan menjalankan mobilnya memutari kota Seoul di bawah guyuran hujan. Biarlah ini menjadi sebuah kebaikan.

Selama lebih dari 1 jam, semua sunyi. Akhirnya sang sopir berkacamata itu bertanya.
"Nona, kita mau kemana ya?"
Tidak ada jawaban.
"Nona?"

Dan benar saja, ketika dirinya menoleh ke belakang, penumpangnya tertidur. Sang sopir menghela nafas.
"

Memang ya, wanita itu jika sudah selesai menangis pasti akan tertidur."

Sang sopir memarkirkan mobilnya di depan parkiran sebuah mini market. Ia mematikan mesin mobilnya dan keluar demi menyamankan posisi penumpangnya.
Karena gadis itu, tidur dengan posisi duduk, jadi sang sopir berusaha merebahkan tubuhnya di bangku agar lebih nyaman.

Sang sopir memperhatikan detil penumpangnya. Rambut hitam nya basah, baju nya juga basah kuyup. Dan baju berwarna salem itu membuatnya terlihat seperti warna kulit.
Sang sopir yang tak sengaja melihat baju bagian dada penumpangnya terbuka hingga hampir memperlihatkan semua payudaranya, langsung mengalihkan pandangannya.
Namun, pandangannya malah jatuh pada bagian dress yang tersingkap itu memperlihatkan bagian paha mulus penumpangnya.
'Astaga, seksi sekali'. batinnya.
Wajah sang sopir memerah padam.
'Ini bahaya',
Sang sopir membuka kemeja putihnya, menyisakan kaos hitam yang di pakainya.
Ia menutupi penumpangnya dengan kemeja nya.
Lalu buru buru keluar dari mobilnya.
Melihat hal seksi seperti itu, bisa membuat bagian bawahnya sesak.
"Ternyata benar ya,wanita itu indah", gumamnya.

Berdiri di depan taksinya, sang sopir menyalakan ponselnya.
"Sudah pukul 9 malam ya.. Ternyata waktu cepat berlalu ya."

Pria itu menghela nafas. Lalu tak berselang lama, ada panggilan masuk.

"Halo?"

"Halo Taehyung? Selamat ulangtahun!"



























TBC























Maaf jika kalian harus membaca sesuatu yang tidak penting lagi.
Mentalku terganggu.
Aku sedang benar benar tidak baik baik saja.

Komen juseyo.

Terima kasih banyak.

Salam hangat,
Kingtaehyung636

SCENERY || √TK (GS)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora