05. That Girl

255 34 2
                                    

Suara impuls Mitsuya seolah terdengar menggema di lapangan luas yang penuh dengan orang-orang memakai seragam, sudah tergeletak di tanah.

Mikey menoleh dengan cepat ke arah Mitsuya dengan wajah bersih dan tidak terdapat lecet sedikitpun, "Dimana Ken-chin?!" Teriak Mikey kepada Mitsuya.

"Di rumahku, sudah diberi pertolongan pertama." Jawab Mitsuya, turun dari motornya dan mendekat ke arah Mikey.

Beberapa orang yang mereka kenal mulai berdiri sembari merintih merasakan sakit akibat berkelahi dengan geng yang sekarang sudah benar-benar tumbang di hadapan mereka.

"Hey Smiley, kau tidak apa-apa?" Tanya Baji pada Smiley yang terlihat tak dapat berdiri sendiri dan membutuhkan bantuan dari Angry.

Smiley menjawab pertanyaan Baji dengan kekehan pelan seraya berucap, "Sepertinya kakiku patah. Kau melihat siapa yang melakukannya, lil bro?" Tanya Smiley, mengalihkan pandangannya ke arah Angry yang terlihat lebih sedikit mendapatkan luka dibanding dengannya.

"Aku tidak tau namanya, lelaki yang memakai anting rantai di telinga kirinya dan tindik lidahnya." Jawab Angry.

Mereka semua berkumpul ke arah Mikey berada, sampai lelaki itu mengeluarkan perintah pada semuanya. "Baji, Chifuyu, bawalah Smiley bersama kalian dan Angry. Aku akan pergi ke rumah Mitsuya bersama Pah-chin dan Peh untuk melihat keadaan Ken-chin. Jikalau sudah lebih baik, kami akan pergi menjengukmu, Smiley." Perintah Mikey yang diangguki oleh semuanya.

Mikey, Mitsuya, Pah dan Peh menuju ke motor mereka untuk ke rumah Mitsuya dan melihat keadaan Draken yang sempat terkena pukulan keras di saat lelaki itu masih perlu istirahat.

Mitsuya naik ke atas motornya dengan Mikey yang sudah berada di belakang jok motornya, membuat Mitsuya segera menyalakan mesin motornya.

Namun sebelum melajukan motornya pergi menuju rumahnya, ia menoleh ke arah Pah dan Peh yang sudah siap melaju pada motornya masing-masing. "Sebelum itu, ada yang ingin kusampaikan pada kalian bertiga." Ucap Mitsuya, mengundang kebingungan dari tiga orang yang berada di dekatnya.

"Katakan, Mitsuya." Ucap Mikey.

Mitsuya menghela napas pelan sebelum berucap, "Saat sampai di rumahku, bersikaplah biasa saja seolah tidak ada apa-apa." Ucap Mitsuya, tidak membuat kebingungan yang tercetak jelas di wajah teman-temannya sirna.

Pah berucap dengan suara santai dan ekspresi wajah yang berubah menjadi datar, "Sudahlah, aku tidak mengerti atas apa yang kau bicarakan. Aku akan bersikap biasa saja." Ucap Pah yang kemudian melajukan motornya terlebih dahulu, meninggalkan motor Mitsuya dan motor Peh.

"Oi! Pah-chin! Itu curang!" Ucap Peh yang langsung menyusul motor Pah di hadapannya.

Akhirnya Mitsuya pun melajukan motornya dan mulai sedikit kencang, membuat angin di sore hari yang cerah menerpa wajahnya yang terasa lebih tua beberapa tahun karena sedari tadi mengernyit.

"Apa yang terjadi di rumahmu?" Tanya Mikey.

Mitsuya terdiam sejenak, "Nanti kau akan tau, tidak asik jika aku memberitahumu lebih dulu dibanding yang lain." Ucap Mitsuya sembari terkekeh pelan, memperlihatkan deretan gigi rapihnya.

Kedua alis Mikey bertaut mendengar ucapan Mitsuya, "Apakah Ken-chin pingsan?" Tanya Mikey.

"Ya, saat aku datang ia sudah pingsan. Memang lemah." Ucap Mitsuya dengan nada gurau yang mengejek.

Keduanya sama-sama terdiam, sibuk dengan pikiran masing-masing sampai tiba di depan rumah Mitsuya. Pah dan Peh sudah tiba lebih dulu namun mereka menunggu Sang tuan rumah masuk lebih dulu.

Just Two of Us | 𝐑𝐲𝐮𝐠𝐮𝐣𝐢 𝐊𝐞𝐧 ✓ Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ