•Ngidam•

262 11 0
                                    

Diam dan Rasa
grsnrindu

•••

Hari ini Ilyas tengah mengajak Alfi jalan-jalan di taman kota, kandungan Alfi sudah memasuki bulan ke 6. Di awal ke hamilannya memang sedikit merepotkannya, karena ia terus saja mual hingga tak bisa memakan apapun.

"Mas, berenti dulu di sana yuk, capek." Alfi menunjuk bangku taman yang berada di bawah pohon yang rindang.

"Kasihan Umi, ya udah kita istirahat di sana dulu. Anak Abi sehat-sehat di dalam ya," ujar Ilyas mengusap perut Alfi. Alfi tersenyum melihat perlakuan Ilyas kepadanya.

Suaminya itu begitu memperhatikannya, apalagi saat ia sedang hamil seperti ini.

"Haus gak?" Tanya Ilyas membantu Alfi untuk duduk. Wanita itu mengangguk, dengan segera Ilyas membuka dan memberikan botol minum yang mereka bawa dari rumah tadi.

Alfi meneguk air itu perlahan di balik cadarnya, rasanya begitu lega kala tenggorokannya sudah di basahi cairan bening itu.

"Sayang," panggil Ilyas. Alfi yang tengah menyenderkan kepalanya ke bahu Ilyas mendongakkan kepalanya menatap wajah tampan suaminya.

"Iya, kenapa Mas?" Tanya Alfi yang masih setia dengan posisinya.

"Kamu gak mau USG sayang? Biar tau jenis kelaminnya apa," tanya Ilyas mengusap lembut kepala Alfi yang tertutupi hijab.

Alfi menggeleng sebagai jawaban. "Kenapa gak mau?" Tanya Ilyas bingung.

"Gak mau aja Mas, nanti biar jadi kejutan aja buat kita. Mau laki-laki atau perempuan yang penting dia sehat tanpa kekurangan apapun," jawab Alfi mengelus perutnya.

Ilyas tersenyum mendengar jawaban istrinya itu, ia setuju dengan jawabannya, biar lah itu menjadi kejutan untuk mereka dan keluarga besar mereka.

"Jika anak kita perempuan, mau di kasih nama siapa Mas?" Tanya Alfi mengeratkan pelukannya pada lengan Ilyas.

"Siapa ya?" Tanya Ilyas mencoba berfikir nama apa yang cocok untuk anaknya kelak.

"Kalo perempuan aku pengen kasih nama Fatimah, di panggilnya Fatim. Tapi kalo laki-laki aku pengen kasih nama Bagas," jelas Alfi ketika Ilyas sibuk berpikir.

"MasyaAllah, nama yang bagus Sayang," ucap Ilyas tersenyum begitu manis.

"Aku setuju dengan pilihanmu, karena aku susah cari nama yang cocok untuk anak kita kelak," lanjut Ilyas menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Alfi terkekeh mendengar ucapan suaminya. "Sebenarnya ada beberapa nama yang aku siapin Mas, nanti kita tinggal milih mana yang pas," ujar Alfi.

"Apa aja?" Tanya Ilyas ingin tau dengan nama apa saja yang sudah di siapkan istrinya.

"Kalo laki-laki ada Alif, Bagas, sama Rian. Kalo perempuan ada Fatimah, Raina, sama--"

"Firda," ucapan Alfi terpotong oleh Ilyas, Alfi terkekeh lalu mengangguk.

"Iya itu Mas, kok kamu bisa tau?"

"Keinget nama tokoh novel yang sering kamu ceritain, kamu kan suka dengan nama itu," jawab Ilyas terkekeh.

Alfi ikut terkekeh mendengar jawaban Ilyas, memang benar ia suka dengan nama itu karena karakter tokohnya.

°°°

"Mas?" panggil Alfi menuruni anak tangga dengan perlahan.

"Mas?" panggilnya lagi kala tak mendapat jawaban apapun.

DIAM DAN RASA [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang