02. Pura-Pura Pingsan

331 100 119
                                    

¡¡¡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¡¡¡

"Ini kapan mulainya sih?!"

Azura dari tadi mengibaskan tangannya kepanasan begitu juga dengan yang lain. Pagi itu cuaca sangat panas tetapi mereka semua mau tak mau harus melaksanakan upacara senin, yang sudah jadi kewajiban bagi semua warga sekolah.

"Mau pura-pura pingsan aja rasanya," ujar Alana, dibalas anggukan oleh Azura

"Kalo kalian berdua pingsan ya pada curiga lah," ungkap Disty, ia benar-benar tak mengerti jalan pikiran dua sahabatnya ini

"Bercanda, ya kali.."

"KALIAN BISA DIAM?" suara berat seseorang mengintimidasi

Semua langsung terdiam, tidak ada yang bersuara bahkan kelas lain pun juga ikut hening.

Jian ketua kelas mereka yang dari tadi sudah memperhatikan tiga sekawan itu dari belakang barisan.

Alana, Disty, dan Azura kini hanya berdiri tegak dan menatap lurus ke depan. Upacara bendera sebentar lagi akan di mulai.

"Upacara bendera hari senin tanggal 14 juni 2021 akan segera di mulai..," MC kemudian membacakan susunan upacara

Saat di tengah-tengah upacara, Alana melancarkan aksinya. Ia menjatuhkan dirinya sendiri ke samping kanan dan pura-pura pingsan. Disty memutar bola matanya malas, sementara Azura berteriak kagum dalam hati. Akting Alana benar-benar hebat, salah satu anggota PMR kini menggendong dan membawanya ke ruang UKS.

Alana membuka matanya sedikit dan membaca tulisan yang tertulis di nametag lelaki tersebut.

"Renan Dyaksa"

Saat sudah tiba di UKS, Renan langsung membaringkan Alana ke salah satu tempat tidur yang telah disediakan. Anggota PMR lainnya menyusul sambil membawa kotak P3K.

"Biar gue aja, lo awasin yang lain kalo ada yang pingsan lagi," seru Renan kepada rekannya

"Bener ya? jangan lo apa-apain nih anak orang," kata seseorang itu lalu langsung melarikan diri

Renan hanya menghela napas pelan dan memperhatikan gadis yang terbaring di depannya ini.

"Udah tidurnya?"

"Mampus gue!" rintih Alana menyumpahi diri sendiri dalam hati

Ia masih memejamkan matanya padahal sudah jelas lelaki itu tau bahwa Alana hanya pura-pura pingsan saja.

"Gue tau cuaca lagi panas banget, tapi dengan lo pura-pura pingsan gini itu sama aja lo ga punya sikap nasionalisme." ujar Renan, tidak ada kemarahan dalam nada bicaranya

Gadis dengan rambut di cepol itu langsung pasrah, ia membuka matanya perlahan dan duduk dengan muka melas sambil menundukkan kepalanya. Ia tidak berani menatap lelaki di depannya.

Struggle, Love, and Bipolar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang