23. Mencari

130 32 1
                                    

¡¡¡

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

¡¡¡

Di kediaman Baskara, seseorang yang memakai pakaian pilot membunyikan bel rumah itu. Suara bel pun berbunyi, bi Asri membuka pintu depan dengan tergesa-gesa.

"Selamat datang tuan.." Bi Asri langsung mempersilahkan tuannya masuk

Javier pun langsung masuk ke rumahnya, sudah tiga bulan ia tak pulang ke rumah itu. Ia sangat merindukan anak-anaknya.

"Dipta sama Alana mana bi?" tanya nya kepada bi Asri sembari duduk di sofa ruang tamu

Bi Asri mendadak gugup, ia bingung harus mengatakan apa, "Anu tuan"

Javier menaikkan kedua alisnya ikut bingung, "Anu apa?"

"Non Alana ngga ada di rumah tuan, den Dipta lagi cari non Alana di rumah temannya..," ujar bi Asri, ia menelan saliva nya

Javier langsung berdiri dengan perasaan yang membuncah, "Alana ada bilang ngga dia kemana?"

Bi Asri menggeleng sedangkan tuannya itu kembali duduk, "Telfon Dipta bilang saya sudah pulang." titahnya

"Baik tuan"

Bi Asri buru-buru menelfon Dipta dengan telfon rumah. Beberapa menit kemudian Dipta sudah kembali ke rumah dengan keadaan was-was.

"Alana mana?"

Dipta menunduk dan tak berani menatap wajah ayahnya itu.

"Dipta?! ayah lagi bicara sama kamu!" ujar Javier sedikit membentak

"Dipta ngga tau yah.."

"Tadi pas Dipta mau ajak Alana makan malam, dia udah ngga ada di kamarnya," jelas Dipta, ia menggigit bibir bawahnya

"Kok bisa?"

Dipta menggeleng tanda tak tahu kenapa semua itu bisa terjadi, ia merasa sangat bersalah.

Javier kini sangat cemas bagaimana jika ada sesuatu yang terjadi kepada putrinya. Ia akan ikut menyalahkan diri nya sendiri karena jarang pulang ke rumah.

Javier mendekati putranya dan mengelus pundak tegap itu, "Ayo kita cari sama-sama"

"Lapor polisi aja ya yah?" usul Dipta

"Belum 24 jam Dipta"

Dipta menghela nafasnya entah sudah berapa kali hari ini. Javier dan Dipta memutuskan untuk mencari Alana keesokan harinya karena hari sudah sangat larut. Begitu juga Renan dan yang lain.

-

Dipta bersama dengan Renan mendatangi makam ibunya, siapa tau Alana ada di sana. Dipta mencari di sekitar pemakaman namun mereka lagi-lagi tak menemukan Alana.

Dipta menghampiri pusara ibunya dan bersimpuh, mengelus nisan yang terbuat dari batu itu.

"Arumi Ayunindya - 29 Agustus 2014"

Struggle, Love, and Bipolar [END]Where stories live. Discover now