• 9 Desember 2017 (S)

51 8 0
                                    

Sunghoon - 9 Desember 2017

Denting garpu yang sedari tadi kudengar, sama sekali tidak mengganggu konsentrasiku menonton video dance yang dikirim rekan figure skating-ku. Dia bilang dance pemuda itu sangatlah keren. Aku masih menatap layar ponselku. Sorakan di sekitar pemuda itu membuktikan kalau dance nya memang keren, namun anehnya aku tidak pernah melihatnya melakukan itu secara langsung. Kenapa dia menyembunyikan kehebatannya?

Heeseung hyung. Dia lah orang yang sedang kubicarakan, pemuda yang tengah menari dengan gerakan yang keren. Setiap gerakannya terlihat kuat dan ekspresinya benar-benar seperti seseorang yang telah menari selama bertahun-tahun.

"Kenapa hyung tidak pernah menunjukkan dance nya?" gumamanku tenggelam oleh pintu depan yang menjeblak terbuka dengan keras. Aku bangkit dari tempat tidurku dan melongok keluar kamar. Ibu terlihat berjalan tergopoh ke arahku. Wajahnya panik. Aku mencari-cari sosok Jungwon di belakang Ibu, namun sosok kecilnya tidak terlihat.

"Sunghoon, Jungwon sudah pulang?" Aku mengernyit. Apa maksud Ibu?

"Bukankah tadi Eomma yang mengajaknya pergi?"

"Sesuatu terjadi, jadi kupikir Jungwon pulang dulu."

Ibu kembali berjalan tergopoh ke arah pintu, kemudian memintaku untuk tetap di rumah menjaga Kyungmin, sebelum akhirnya keluar dengan sedikit membanting pintu. Aku kembali ke kamar ketika kudengar Kyungmin bergumam, "Padahal aku bukan anak kecil lagi."

Ponselku bergetar tepat ketika aku melangkah masuk. Jake. Dia baru saja memberitahuku agar aku tidak perlu khawatir karena Jungwon sedang bersamanya sekarang. Alih-alih membalas pesannya, aku hanya terdiam. Otakku dipenuhi berbagai pertanyaan yang tidak mungkin bisa kutemukan sendiri jawabannya. Setelah Ibu mengatakan kalau ada sesuatu yang terjadi, kemudian Jungwon yang meninggalkannya dan malah berakhir dengan bocah itu yang kini tengah bersama Jake, aku terus mempertanyakan tentang apa yang tengah terjadi pada keluarga ini. Perlahan aku merasa dinding diantara kami semua semakin meninggi. Terutama dinding yang berdiri di antara aku dan Geonu hyung. Dinding itu sangat tinggi sampai aku sendiri tidak tahu apakah ia masih ada di dekatku atau telah pergi jauh dariku.

Suara pintu depan yang terbuka pun membuyarkan lamunanku. Langkah kakinya agak cepat seakan pemiliknya setengah berlari. Aku bangkit dari kursi dan melangkah mendekati pintu kamarku. Namun, kuurungkan niatku untuk keluar begitu kudengar seseorang mulai berbicara dengan serius. Jungwon. Ciri khas suara itu membuat siapapun yakin pemiliknya adalah Yang Jungwon. Aku mendekatkan telinga ke pintu dan sayup-sayup aku bisa mendengar obrolan mereka.

"Aku bertemu halmeoni-ku," ucapnya.

"Halmeoni-mu? Maksudmu halmeoni kita?" Suara Kyungmin tak kalah lirihnya.

"Tidak... Tidak. Halmeoni-ku. Aku sudah tahu semuanya. Dugaan kita benar. Setelah Geonu hyung, Heeseung hyung, sekarang aku. Kau tidak penasaran juga? Apa kau tidak ingin tahu dimana keluargamu?"

Aku membuka pintu kamarku dan berdehem. Namun aku berjalan melewati mereka dengan santai seakan aku tidak mendengar obrolan serius mereka.

"Dari mana saja kau? Eomma mencarimu." Aku bertanya tanpa menatapnya sambil pura-pura mengambil botol minum dan mulai membasahi kerongkonganku yang tidak haus.

"Hanya menemui Jake hyung."

"Apa yang kau bicarakan dengannya?"

"Apa itu penting? Kau bertanya begitu seakan kau takut aku lebih menginginkan Jake hyung sebagai kakakku."

Kali ini aku menoleh menatapnya. "Apa maksudmu?" Jungwon hanya mengangkat bahunya kemudian menjauh.

"Hyung, kau tidak penasaran juga?" Aku menatap Kyungmin yang masih sibuk dengan makanannya. "Sepertinya aku juga akan mencari tahu dimana keluargaku yang sebenarnya. Mungkin mereka menungguku." Kyungmin bangkit dari kursinya kemudian membawa piringnya menyusul Jungwon.

Apa semua itu benar? Apa kami benar-benar berada di tempat yang tidak seharusnya? Apa ada seseorang di tempat lain yang tengah menunggu kedatanganku? []

SER'5 : Please Be All Ears!Where stories live. Discover now