(5) Honey moon 4

2.6K 278 6
                                    

Ushijima menggenggam erat tangan (Name) yang berbalut sarung tangan merah sembari menyusuri jalan menuju jam Big Ben yang terkenal di London. Cuaca di London kini cukup dingin dari sebelumnya, terlihat salju turun tidak begitu lebat namun hembusan angin membuat orang-orang mengeratkan jaket tebal mereka.

Jalanan yang cukup licin akibat es, membuat Ushijima berhati-hati dalam melangkah.

"Pelan-pelan, jalanannya licin."

"Yes, Sir. I got it."

Ushijima menyunggingkan senyumnya. Baru saja beberapa langkah, tanpa sadar (Name) menginjak jalanan yang beku dan kehilangan keseimbangan. Steven yang secara kebetulan berada di belakang (Name) reflek memegang tubuh (Name) yang hampir terjatuh.

"Thank you, Steven. Untung kau menangkapku," tutur (Name) tersenyum di sela rasa terkejutnya.

"Be careful, Ushijima-chan,"

"Of course, thank you."

"No problem."

Ternyata Ushijima keduluan oleh Steven, hal itu membuat Ushijima mendengus sebal. Mereka melanjutkan jalan kaki mereka hingga ke dekat jam Big Ben. Mereka ingin masuk ke dalam jam Big Ben, namun saying Steven memberitahu hanya orang yang memiliki paspor Inggris sajalah yang bisa masuk ke dalamnya.

Akhirnya ketiganya berjalan-jalan di sekitar Big Ben, tentu saja Steven membawa mereka ke spot-spot foto yang bagus dan menceritakan sejarah dari jam tersebut.

***

"Kau mau minum apa?" tanya (Name).

"Aku kopi latte panas aja," jawab Ushijima.

"Kau?"

"Saya?" tanya Steven.

"Iya, kau mau minum apa?"

"Ah tidak, saya nanti saja," jawab Steven menolak halus. Pasalnya dia tidak enak dibayari terus oleh mereka.

"Tidak apa-apa. Cepat kau mau apa?"

"Baiklah. Saya americano saja."

"Oke."

Mereka bertiga duduk dibangku pinggir sungai dekat jam Big Ben. Tak lupa membeli hot pack untuk mereka menghangatkan diri masing-masing. Ketiganya menikmati pergantian jam dengan pemandangan yang indah.

***

Malamnya mereka pergi ke Oxford Street, bisa dibilang seperti tempat menjual oleh-oleh khas London serta banyak toko-toko jajanan di sana. Mereka juga dapat berwisata kuliner dengan puas.

"Toshi-kun, liat ke sana yuk."

Ushijima melihat ke arah toko yang dimaksud, toko coklat. Pria itu jadi ingat seseorang. Akhirnya mereka masuk ke toko tersebut. Di dalam banyak sekali coklat dengan barbagai rasa, bahkan ada yang tidak ada di Jepang.

"Toshi-kun, kita beli ini untuk Satori-kun," usul (Name) menunjuk beberapa coklat batangan yang cukup menarik.

Ushijima mengangguk, "Baiklah, ambil masing-masing satu ya."

Dengan semringah, (Name) memasukkan coklat tersebut ke dalam keranjang.

"Pasti Satori senang."

"Oh ya, Toshi-kun. Kau tidak mau membelikan juga untuk teman club mu?" tanya (Name).

"Menurutmu mereka dibelikan apa? Aku bingung," tanyanya balik.

"Hmm, belikan saja baju sama coklat khas London."

"Baiklah."

Setelah dari toko coklat, mereka menuju toko baju untuk membelikan oleh-oleh ke club Adlers.

"Toshi-kun, Kageyama dan Hoshiumi suka warna apa?" tanya (Name) yang sedang melihat-lihat baju.

Ushijima sedari tadi hanya terdiam sambil melihati (Name) yang memilih baju.

"Sepertinya Kageyama biru, Hoshiumi putih," jawab seadanya.

"Yang benar?"

"Iya."

"Baiklah."

Padahal Ushijima tidak tau persis apa warna kesukaan teman setimnya. Untuk apa juga dia mengahafalkannya. Keluar dari toko, (Name) menenteng beberapa tas belanjaan. Steven juga terlihat menenteng dua tas belanjaan.

"Sini aku bawain,"

Ushijima mengambil tas belanjaan di tangan (Name).

"Thank you, Babe."

"No problem."

"Really?"

"Really? Of course,"

(Name) tersenyum kecil, dia menggandeng tangan Ushijima, namun ia merasa langkah Ushijima terasa lambat.

"Babe, are you bored?"

"No,"

"I don't think so. Why? you are tired?" tanya (Name) mengelus lengan suaminya.

"Just a little bit."

"I am sorry, we back to hotel now. Okay?"

Akhirnya mereka memutuskan untuk langsung pulang ke hotel.

***

See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Ushijima Wakatoshi x ReaderWhere stories live. Discover now