(7) Partner lama

2.3K 273 1
                                    

"Oy Ushiwaka!"

Keduanya saling berpelukan melepas rindu pada teman lama. Mereka bertemu di café yang cukup mewah di Tokyo. Ushijima melepas topinya dan menaruhnya di atas meja yang sudah mereka pesan di sudut café.

"Bagaimana bulan madumu di London?" tanya Tendou.

"Lancar," jawab Ushijima seadanya.

"Heee. Pasti enak ke London berduaan dengan orang yang dicintai."

Tendou menangkup wajahnya di atas meja sembari melihat ke arah Ushijima yang menaruh satu tas besar di atas meja.

"Makanya kau nikah sana."

"Hahaha. Belum ada nih calonnya."

"Mau aku carikan?"

"Hmm. Tidak usah. Aku ingin menikmati hidupku dulu, merintis toko coklatku."

"Nih, kubawakan kau oleh-oleh dari London. (Name) yang memilihnya."

Tendou menerima dengan senyum lebar tatkala melihat isi di dalamnya.

"Wahh, coklat khas London," serunya dengan senyum lebar.

"Arigatou, Ushiwaka-chan!"

"Hai hai."

Tendou menyimpan coklat itu di sampingnya. Mereka berbincang sembari memesan beberapa makanan dan minuman. Membicarakan hal yang sudah mereka lalui sampai saat ini.

"Ushiwaka-chan. Kudengar akan ada pertandingan timnas Jepang?"

"Iya, tapi masih agak lama."

"Heee. Berapa lama lagi?"

"Kurasa empat atau lima bulan lagi."

"Heee. Sepertinya aku sudah tidak ada di Jepang."

"Benarkah? Kukira kau akan terus di sini setelah belajar di Paris."

"Hahaha. Aku akan belajar lagi di negara yang berbeda."

"Lalu siapa yang mengelola tokomu di sini?"

"Saudaraku."

"Hmm, baiklah. Semoga bisnismu berjalan lancar."

"Kau bagaimana?"

"Apa?"

"Kedepannya."

"Hmm, aku akan tinggal di Tokyo, mempunyai dua anak, jika aku pensiun dari bermain volly, aku akan jadi pelatih volly saja, entah itu di Shiratorizawa atau club lainnya."

"Enaknya. Pasti kau tidak mempermasalahkan soal keuanganmu ya."

"Hahaha. Tidak juga. Aku harus menabung untuk masa tua kami nanti."

"Heee. Kau sudah semakin dewasa saja!"

"Haha. Tidak juga."

"Sehabis ini kau kemana?"

"Tidak kemana-mana, aku akan langsung pulang. Kau ingin mampir?"

"Tidak. Titip salamku untuk (Name) saja. Bilang padanya, terimakasih telah memilihkan coklat untukku. Aku anggap ini hadiah valentine dari (Name)."

"Aishhh," desis Ushijima.

"Sini balikkan coklatnya," lanjut Ushijima.

"Hahaha. Tidak bisa, sudah hak milik."

Setelah pertemuan itu mereka mengabadikannya dengan berfoto bersama.

***

See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Ushijima Wakatoshi x ReaderDove le storie prendono vita. Scoprilo ora