(17) Wedding

1.7K 204 1
                                    

Ushijima dan (Name) baru saja menginjakkan kakinya di Gedung Ritz Tokyo. Terlihat desain gedung yang sangat mewah dan elegan, membuat semua tamu undangan terkesima. (Name) berjalan menggandeng tangan Ushijima. Baju (Name) terlihat samaan dengan Ushijima. Di mana pria itu mengenakan tuxedo biru tua dan (Name) menggunakan dress selutut berwarna senada yang menampilkan pundaknya.

Mereka dapat melihat beberapa tamu undangan yang mereka kenal. Ada beberapa teman-temannya yang dulu berada di club volley Shiratorizawa. Ushijima langsung dihampiri oleh temanya semasa SMA untuk sekedar menyapa atau mengobrol.

"Babe, kita sapa pengantinnya dulu yuk," ajak Ushijima.

"Ayo."

Akhrirnya mereka berjalan ke panggung utama untuk menyapa pengantin.

"Ya Tuhan, Zen tampan banget," ucap (Name) pelan melihat ke arah pengantin pria.

Ushijima yang mendengarnya mencubit pipi (Name).

"Awww."

Satu pukulan mendarat di lengannya.

"Zen Zen, memangnya kau kenal dekat dengannya?" tanya Ushijima sebal.

"Enggak."

Ushijima melihat (Name) yang menatapi Zen dengan pandangan terpesona.

"Aiko cantik ya." Ushijima sengaja berucap seperti itu.

"Iya cantik dan tampan. Memang serasi."

"Siapa yang kau bilang tampan, hah?"

"Zen."

"Aku?"

"Kau biasa aja."

Ushijima menghentikan langkahnya.

"Babe, kau bercanda kan?" tanya Ushijima serius.

(Name) terkekeh melihat reaksinya.

"Ya ampun, cemburuan banget sih, suamiku. Yuk kita sapa mereka dulu."

Ushijima berdecak pelan. Setelah menyapa dan memberi selamat pada Aiko dan Zen yang tampak bahagia, mereka menyudutkan diri di sudut gedung, menjauhi keramaian.

"(Name), kau tidak serius kan dengan ucapanmu tadi?"

"Hah? Yang aku bilang kalau Zen itu tampan?"

Ushijima mengangguk, tangan pria itu berada di pinggang (Name), menariknya untuk mendekat.

"Aku hanya memberikan pujian padanya, babe. Bukan berarti aku cinta padanya."

"Benarkah?"

"Ya ampun jangan mulai lagi."

Kini Ushijima mendekatkan wajahnya dengan senyuman miring.

"Jangan banyak-banyak minum alkoholnya, kau nanti akan menyetir."

(Name) menahan wajah Ushijima untuk tidak menciumnya.

"Masa gak mau dicium sama suami."

"Malu."

"Yaudah, di rumah aja nanti ya?"

"Terserah kau saja."

"Kalau begitu kita lakukan sampai pagi!"

"Please stop teasing me, babe. I'm shy!"

Ushijima tertawa pelan dan mencium puncak kepala (Name), lalu memeluknya.

***

See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Ushijima Wakatoshi x ReaderWhere stories live. Discover now