(15) Merelakannya

1.8K 219 3
                                    

"Toshi-san."

Lagi-lagi Aiko menemui Ushijima di gymnasium dan berusaha untuk berbicara berdua dengannya. Namun, Ushijima selalu saja menolak dan Aiko merasa kalau teman-teman di clubnya itu membantu Ushijima untuk menjauhi dirinya.

Aiko merasa sangat kesal dengan situasi ini, padahal dahulu Ushijima sangat mencintainya. Dia menghela napas panjang. Ini sudah dua minggu sejak insiden foto itu, dia tidak ingin menyerah untuk mendapatkan pria itu.

"Aku harus melakukan apa lagi untuk mendapatkanmu kembali, Toshi-kun?" gumamnya pelan melihat Ushijima yang menjauh.

"Haruskah aku merelakanmu dengan (Name)?" gumamnya lagi.

Kini dia merasa seperti wanita yang jahat. Perasaan bersalah tiba-tiba merundung hati Aiko.

"Apa aku harus menerima Zen? Apa aku harus menerima perjodohan bisnis ini?"

Sekuat mungkin Aiko menahan air matanya agar tidak keluar, dia berjalan keluar dari gymnasium dengan langkah gontai. Tatapannya kosong ke depan. Dia berjalan menuju parkiran.

"Aiko-san, awas!"

Sebuah tangan menarik tubuh Aiko ke dalam pelukannya, menyelamatkan wanita itu dari menabrak mobil yang hendak keluar parkiran.

"Kau gila ya!" seru pria itu menatap wajah Aiko.

Wanita itu mengangkat wajahnya dan tersenyum kecil.

"Arigatou, Zen-san."

Dan dia langsung berlalu pergi, namun dicegah oleh Zen.

"Aiko-san, aku sudah muak dengan tingkahmu yang seperti ini."

"Yasudah, pergi saja. Aku tidak menyuruhmu untuk mengikutiku!"

"Menyerahlah. Ushijima sudah tidak mencintaimu, dia mencintai istrinya. Aku gak mau kau dicap sebagai perusak hubungan orang, Aiko-san."

Aiko bergeming, tangannya terkepal. Wanita itu menahan tangisnya sedari tadi.

"Aiko-san."

Zen melihat Aiko yang menangis, dengan cepat dia membawa wanita itu kepelukannya.

"Sssstt. Menangislah, aku di sini."

***

Aiko anak baik gaes. Huhuhu.
See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Ushijima Wakatoshi x ReaderDonde viven las historias. Descúbrelo ahora