(21) Musuh lama

1.7K 195 3
                                    

"Toshi-kun! Berhentilah menatap pria lain dengan tajam seperti itu!" tukas (Name) memukul lengan Ushijima.

Ushijima berdecak kesal. "Padahal kau sudah memakai jaketku, tapi pria lain masih saja menatapmu penuh selidik."

"Iya sih, aku tidak tahu apa yang mereka lihat."

Ushijima menatap (Name) yang sedang membenarkan jaketnya.

"Karena kau imut, babe," gumam Ushijima yang merasa kesal.

"Hah?"

"Kau lebih imut, mungkin karena lagi hamil," ucap pria itu pelan.

Pipi (Name) memerah. Dia menyenggol lengan Ushijima manja.

"Kau bisa aja!" ujarnya malu-malu.

Sial, imut sekali, batin Ushijima.

"Yo, Toshi-san!"

Sebuah suara membuat (Name) dan Ushijima menoleh. Wanita itu lagi.

"Aiko-san," gumam (Name).

(Name) langsung menggenggam tangan Ushijima.

Wanita itu menghampiri keduanya.

"Kebetulan sekali bertemu di sini. Kalian apa kabar?" tanya Aiko ramah.

Wanita itu menggandeng pria yang ada di sampingnya, suaminya.

"Baik. Kau bagaimana?" tanya Ushijima dengan nada datar.

"Baik."

"Ini Kawamura Zen ya?" ucap (Name) memandang lelaki tinggi putih itu.

Yahh kira-kira hampir sama dengan Ushijima.

"Halo, saya Kawamura Zen, suaminya Aiko," ucap Zen dengan ramah sambil membungkukkan badan.

(Name) membalasnya, sedangkan Ushijima terlihat tidak tertarik. Zen tersenyum manis, Ushijima akui, Zen memang tampan dan kaya.

Lihat saja (Name), matanya berbinar melihat Zen.

"Saya Ushijima (Name). Dan ini-"

"Saya sudah tau kalian kok," tuturnya ramah.

(Name), Aiko dan Zen tampak tertawa. Ushijima memutar bola matanya kesal merasa diabaikan oleh istrinya.

"Babe," ucap Ushijima pelan.

"Ah iya, kenapa Toshi-kun?"

"Katanya tadi mau makan?"

"Ah iya. Hahaha. Maaf ya, babe."

Aiko yang melihatnya pun langsung menyela, "Kalian mau makan ya? Kebetulan kami juga. Kita bareng saja yuk?"

Dengan cepat (Name) mengiyakan, Ushijima hanya dapat memutar bola matanya.

***

"Sudah berapa bulan kandunganmu, (Name)-san?" tanya Aiko.

"Tujuh bulan. Sepertinya dirimu juga lagu hamil ya?"

Aiko tersenyum, "Iya nih, baru empat bulan."

"Wahh benarkah? Cepat sekali ya, pasti rajin usaha ya?" goda (Name).

Zen dan Aiko tertawa.

"Sepertinya kau juga," timpal Zen.

"Hahaa. Toshi yang lebih bersemangat," ucap (Name) asal.

"Tentu saja, istri cantik seperti ini, sayang kalau dianggurin saat malam," godanya.

"Toshi-kun!" seru (Name) melotot ke arah suaminya.

Zen ikut tertawa, "Setuju!"

"Sini, babe, aku suapin," ucap Ushijima menyodorkan sushi pada (Name).

"Apaan sih?"

Ushijima memberi isyarat untuk cepat membuka mulut. Mau tak mau, (Name) menuruti.

"Harus makan banyak, supaya bayi kita sehat."

Ada apa dengannya?, batin (Name).

***

See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Ushijima Wakatoshi x ReaderWhere stories live. Discover now