laughter | 22

675 68 10
                                    

Semuanya berlalu tanpa disadari, mulai dari hari di mana peristiwa ledakan itu berhasil meninggalkan bekas buruk di hati para korban

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Semuanya berlalu tanpa disadari, mulai dari hari di mana peristiwa ledakan itu berhasil meninggalkan bekas buruk di hati para korban. Yang juga mengakibatkan kepergian salah satu sahabat Lisa, Taehyung. Hari-hari yang seharusnya ia isi dengan semangat membara seorang siswi paruh tahun untuk menyelesaikan sekolahnya, sekarang Lisa malah menjadi abai dalam sebagian hal dalam hidupnya.

Dari tugas-tugas yang hampir terbengkalai karena tidak acuhnya Lisa, pola makan yang tidak teratur, kondisi kamar yang senantiasa berantakan, bahkan kesehatannya yang rentan itu pun tak terkecuali ia abaikan semenjak kejadian beberapa bulan lalu.

Tidak ada secercah senyum Lisa selama itu, dirinya yang ia anggap kuat dan tegar dulunya, terutama dalam menghadapi emosi, nyatanya sekarang hanya bisa terkapar lemas tanpa sedikit pun keinginan untuk melanjutkan kehidupannya.

Tiba-tiba suatu notifikasi dari ponselnya muncul, menderingkan benda pintar yang berada tepat di sampingnya. "Kenapa?"

"Lis? Sumpah, lo masih mau bolos gini? Udah hari ketujuh semester lho. Inget lo mau ngapain abis lulus, masa gini terus sih?"

Sejenak ia terdiam sampai akhirnya Lisa mencoba untuk menjawab pertanyaan Jisoo yang menelponnya, "Kenapa? Bu Yena lagi ya?"

"Mau karena Bu Yena nyariin lo atau engga, lo udah seharusnya sekolah kali!"

Lisa kembali membenamkan wajahnya dengan selimut, memelas setelah mengingat kewajibannya sebagai murid. "Gue capek, besok kayaknya bakal masuk."

"Udah! Boong mulu lo. Capek gue tiap hari nelponin anak alpha kayak lo. Cepet masuk terus berhenti jadi beban gue."

Lisa sendiri tidak heran mengapa Jisoo menyebutnya sebagai beban, selain karena dirinya yang terus absen dari sekolah, Jisoo juga mempunyai karakter yang cukup jujur dalam segala hal.

"Emang siapa lagi yang alpha terus kayak gue?"

"Juina, udah dari awal masuk sih, sama kayak lo. Udah ah, lo bedua sama aja, cepetan masuk ya lo pokoknya. Kelas ada mapel bu Yena, lo mending siapin diri nerima provokasi gue ke bu Yena soal lo nanti."

Nama Juina cukup membuat Lisa merasakan perasaan yang janggal. Berulang kali ia berusaha membersihkan jejak buruk terhadap Juina di dalam pikirannya. Rangkaian peristiwa yang lalu, kini mengubahnya menjadi sosok yang selalu berpikiran negatif.

Gadis itu mencengkram sarung bantal gulingnya, mencoba membuang spekulasi-spekulasi tak masuk akal terhadap Juina.

"Neng ..." Suara serak Bi Inah menyadarkan Lisa.

"Iya Bi ..."

Lisa berkaca untuk melihat keadaan wajahnya sebelum menemui Bi Inah, tidak ingin wanita paruh baya itu merasa khawatir.

Pintu kamar Lisa terbuka, memperlihatkan sesosok dengan proposi badan tinggi yang sedang membawa bingkisan makanan.

"Kak Minhyuk?"

Laughter - LISKOOKWo Geschichten leben. Entdecke jetzt