❝Ngga adanya ragu dalam setiap kalimat gue bukan karena yakin perasaan gue tulus, tapi gue memang ngga ngerasa apapun selama ini.❞
(Beberapa bab akan direvisi menurut alur)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Melihat kondisi Lisa yang sudah sangat pucat, Jungkook bertambah resah akan gadis ini. Lelaki itu bingung bagaimana ia bisa membawa Lisa sedangkan dirinya tidak membawa mobil sekarang.
Namun, akalnya tak berhenti bekerja untuk mencari jalan keluar. Jungkook kemudian mengangkat tubuh Lisa dan menggendongnya.
Dan untungnya, apa yang Jungkook harapkan terjadi. Sebuah taxi kebetulan lewat tepat di hadapannya. Tak berpikir lebih lanjut Jungkook langsung membawa masuk dirinya dan Lisa.
---
Seolah tidak peduli, kaki kanan Jungkook langsung menghantam pintu rumahnya. Bi Nami yang saat itu sedang menyapu sekitar ruang tamu terkejut akan kedatangan tuan mudanya.
"Bi, tolong ambilin minyak kayu putih!" Ucap Jungkook masih dalam kecemasan.
Tak berkutat, bi Nami segera melaksanakan perintah Jungkook. Ia sendiri bingung dengan keadaan gadis yang dibawa Jungkook, namun ia tak ingin menanyakannya sebelum keadaan menjadi lebih baik.
Jungkook meletakkan tubuh Lisa diatas sofa ruang tamu, dan kemudian mendekatkan aroma minyak kayu putih itu ke arah indera pencium Lisa, berharap gadis itu segera bangun.
Tetapi, usahanya tidak bekerja. Gadis itu nyatanya belum tersadar dari pingsan sejak tadi. Sampai, bi Nami mulai mengusulkan sesuatu.
"Tuan, non Lisa nya sudah makan atau belum?" Tanya bi Nami.
Jungkook sempat berpikir dan kemudian menggeleng pelan. Ya, ia lupa jika gadis ini sangat mudah pingsan. Dan Jungkook juga lupa untuk mengajaknya makan dikarenakan insiden tak mengenakan di toko buku saat itu.
"Ya sudah, biarkan non Lisa nya istirahat dulu, tuan. Nanti bibi akan buat bubur untuk non Lisa, dan dikasih kalau dia sudah sadar," tutur bi Nami.
Jungkook mengangguk setuju. Lelaki itu pun setia menunggu Lisa terbangun seraya menunggu bi Nami menyelesaikan buburnya.
Beberapa menit kemudian, tubuh Lisa terlihat menggeliat tanda ia sudah mulai tersadar.
Jungkook tersentak, ia langsung menatap Lisa cemas dan menanyakan keadaannya sekarang, "Lo gakpapa?"
Bibir Lisa yang pucat pun bergerak, berusaha mengeluarkan sebuah kalimat yang saat ini sangat susah ia katakan. Tangannya saja sudah bergetar saking lemahnya tubuh gadis ini.
"Bi, buburnya!" Seru Jungkook khawatir akan kondisi Lisa yang sangat memprihatinkan.
Bi Nami segera berlari dan menyodorkan mangkuk berisi bubur sup ayam tersebut kepada Jungkook.
