Dare to Dream II

40 3 0
                                    

Perkenalanku di kelas baruku, kelas XI A berjalan dengan biasa saja. Yang kutangkap, banyak murid yang melihatku seperti mereka melihat alien. Entahlah! Aku hanya merasa sedikit tidak nyaman. Tapi tidak apa-apa, mungkin nanti mereka akan terbiasa dan tak akan menatapku seperti melihat alien.

Karena aku belum mempunyai teman, ketika istirahat aku menemui Min Hyuk Hyung. Aku ingin berkeliling Serin A dan menemukan tempat yang bagus untukku berlatih sendirian nantinya. Untungnya Min Hyuk hyung menyanggupi keinginanku, dan kami akan berkeliling setelah makan siang.

"Kautahu Hyung, menu di sini benar-benar luar biasa, tidak seperti menu di sekolah lamaku."

Min Hyuk hyung hanya melirikku dengan senyum meledek. Mungkin aku terlihat sedikit norak baginya. Hahaha... Norak memang julukanku di sekolah lama.

Aku dan Min Hyuk hyung berbaris mengantri makan siang. Keadaan sangat tenang, dan semua berbaris mengikuti aturan.

"YA!!!"

Suara keras itu refleks membuat kami yang berada di depan prasmanan menoleh ke belakang. Kulihat salah seorang anak sedang berdiri, seragamnya terlihat dipenuhi oleh nasi. Meski dari jauh, aku bisa melihatnya menatap tajam pada orang di hadapannya.

"Tidak bisakah kau membiarkanku tenang?" suaranya masih meninggi dan membuatnya ditonton banyak pasang mata.

"Mereka lagi." Min Hyuk Hyung terdengar menghela napas.

Kontan saja aku menoleh ke arahnya. "Memangnya ada apa dengan mereka?" tanyaku penasaran. "Apa keributan seperti itu biasa di sini?"

"Kau lihat dia?" Min Hyuk Hyung menunjuk orang yang ada di depan murid yang berteriak tadi dengan dagunya. "Dia memang pembuat onar."

"Jjinja?" Aku menggeleng tak percaya. "Jadi scene drama sekolah itu nyata." Aku mengikik geli.

"LEE HAECHAN! Jugeullae?" Murid itu menngangkat kerah baju murid yang bernama Haechan dan tak lama keduanya terlibat baku hantam.

Murid yang menonton mulai berteriak. Meneriakkan nama kedua preman sekolah itu dengan semangat, seolah mereka sedang menggaungkan fanchant boygroup favorit mereka.

"HAECHAN!"

"RENJUN!"

"HAECHAN!"

"RENJUN!"

"Aahh, aku jadi nggak nafsu makan." Min Hyuk Hyung menghela napas kesal.

"Gundae hyung, apa mereka itu musuh bebuyutan?" Aku benar-benar penasaran.

Jika melihat gelagat Min Hyuk Hyung, pertengkaran itu mungkin bukan kali pertama. Dan jika kuanalisis dari sorot mata siswa yang bernama Renjun, ia seperti memiliki amarah yang sangat besar.

"Eung. Kau mau tahu siapa mereka?"

Aku mengangguk pelan. Sembari menunggu, kuamati lagi pertengkaran di ujung pandanganku yang belum juga usai.

**

NARASI by Kang Min Hyuk

Biar kukenalkan kalian pada biang kerok di SMA Serin A. Mereka adalah Haechan, Jaemin, dan Chenle. 3 orang kaya, ah tidak maksudku ketiganya merupakan anak-anak orang kaya di Korea Selatan. Sialnya, ketiganya bahkan membangun SMA Serin A. Yup! Mungkin dari sanalah kesongongan ketiganya berasal. Aku benar-benar muak tapi untuk Mark akan kuperkenalkan mereka. Syukurlah Mark satu tahun di atas mereka.

Aku tidak tahu harus memulainya dari mana. Kuperkenalkan anggota trio biang kerok yang paling tengil. Namanya Lee Haechan.

Lee Haechan, bungsu dari Lee Sungmin, salah satu dari pemilik SMA Serin A dan pemegang saham tertinggi di Serin Group yang aku tidak bisa sebutkan satu persatu perusahaan apa saja yang mereka naungi. Bagiku itu akan membuang-buang waktu.

THE STORY OF DREAMISWhere stories live. Discover now