Daegal's Daddy (Zhong Chenle)

10 2 2
                                    



Pelajaran hari ini benar-benar bikin pusing. Nggak ada satupun soal logaritma yang bisa kukerjakan. Pikiranku saat ini sedang kacau karena kekalahanku pada pertandingan tadi malam. Aku bahkan nggak bisa tidur dan ingin segera membalas dendam.

Aku nggak suka kalah.

Dan aku lebih nggak suka kalau yang mengalahkanku itu Baekshippal. Itu akun musuh bebuyutanku dalam dunia pergame-an.

Setelah pelajaran kelas selesai, aku mengecek ponselku. Nggak ada tanda-tanda Baekshippal online dan membuka areal pertandingan. Ini membuatku semakin kesal. Aku harus mengulur naluri balas dendamku.

Aku pun menaikin hoverboard-ku dengan lesu menuju ruang favoritku. Ruang K.A.S.

Ruang K.A.S tampak tenang ketika aku masuk. Kulihat sosok Jaemin hyung yang tertidur di sofa, tampak nyenyak. Bahkan waktu aku sengaja menutup pintu dengan keras, Jaemin hyung tidak bergerak sama sekali.

Aku terkesiap. Buru-buru aku berlari mendekati Jaemin Hyung dan memukul pipinya bertubi-tubi.

"Hyung, gwaenchanna?"

Terakhir kali Jaemin seperti sekarang, sekitar tahun lalu. Kupikir dia tertidur nyenyak sampai akhirnya belakangan kuketahui dia sakit.

Aku memegang kepalanya, tidak panas. Kuraba dan kucolok lubang hidungnya, masih ada napas. Hooo, Alhamdulillah. Jaemin Hyung masih hidup.

"UHUK!"

Oh ya ampun, aku lupa menarik dua jariku dari hidungnya. Jadinya Jaemin Hyung beneran bangun sambal batuk-batuk.

"Mian Hyung!"

"Chenle ya...!"

Jaemin Hyung terbangun dengan matanya yang setengah terbuka. Rupanya aku salah paham. Dia memang benar-benar sedang tertidur.

"Chenle...!" Jaemin duduk menyandar dengan matanya yang juga belum terbuka. Dia terus memanggil namaku.

Aku tahu nih. Kalau sudah begini, Jaemin Hyung antara sadar dan tidak, alias nge-bug!

Ya sudahlah! Pikirku. Orang ganteng mah bebas. Mau nge-bug, nungging, tetep aja cakep!

Aku beranjak ke kulkas, berniat mengambil buah dan minuman segar. Pelajaran matematika tadi beneran bikin kepalaku ruwet, jadi aku butuh penyegaran.

"HYUNG!" Pekikku begitu melihat isi kulkas. Apa yang kuinginkan tidak ada di sana.

"WAE!" Jaemin hyung terkejut di tempatnya.

"Kau minum susu strawberry-ku?"

Jaemin Hyung menghela napas panjang. "Chenle ya...!" Jaemin Hyung memanggil namaku dengan diplomatis. "Aku yang tidur kenapa kau yang mimpi?"

"Heee?" Aku beneran nggak ngerti.

"Apa kau pernah melihatku menyentuh strawberry?" Tiba-tiba dia membuat gerakan bergidik setelah menyebut nama strawberry.

Ah... Aku baru ingat. Jaemin Hyung memang anti banget sama strawberry. Bahkan menyebut namanya saja dia sudah kegelian.

TERUS SIAPA YANG MINUM SUSU STRAWBERRY-KU???

"Mungkin Daegal! Coba tanya Daegal!"

"Daegal? Di sini?"

"Eung! Kalau dia anak baik pasti dia berkata jujur!"

Aku terpelongo. Ya ampun dia masih tidur!

Percuma saja aku bertanya padanya. Alhasil aku Cuma menepuk keningku.

Jaemin Hyung Jaemin Hyung. Untung kau tampan!

**

THE STORY OF DREAMISWhere stories live. Discover now