Part 1 UHA

1.5K 181 218
                                    


Jangan lupa vote dulu sebelum mebaca ya, biar gak lupa😌😊

_

Selamat pagi🌼
Semamgat memulai hari dengan versi terindah diri sendiri😊

Cerita ditulis dengan hari, berharap dapat pula sampai ke hati.

Dari hati ke hati

🕊🕊🕊

"Walanabluwannakum bisyaiin minalkhoufi walju'i wanaqshimminal amwali wal anfusi wats-tsamarat wabasyyirisshobirin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Walanabluwannakum bisyaiin minalkhoufi walju'i wanaqshimminal amwali wal anfusi wats-tsamarat wabasyyirisshobirin. Alladzina idzaa ashobathum mushibah qaluu inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. (Dan kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikan-lah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "inna lillahi wa inna ilaihi raji'un" (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)). Shadaqallahul 'adzim (Maha Benar Allah atas segala firman-firmannya.)"

"MasyaAllah, Fa. Suara lo bagus juga, ya. Ada serak-seraknya gimanaa gitu," celetuk Alisya, sahabat Ufaira sejak pertama masuk kuliah. Keduanya bertemu ketika sedang mengikuti OPAK di lapangan kampus.

Ufaira memiliki daya ingat sedang, walau jika dibanding teman-teman di kelasnya dia memiliki kepribadian yang unik. Selain berparas cantik, ia juga memiliki selera humor yang tinggi. Suka mendengarkan curhat teman daripada mencurahkan isi hatinya sendiri.

Saat itu jam istirahat menuju mata kuliah ketiga, kebetulan akan dimulai jam satu siang. Masih ada waktu untuk melakukan ISHOMA (istirahat, sholat, makan). Setiap sehabis salat fardu, Ufaira selalu menyempatkan untuk membaca al-quran walau satu ayat. Hal ini yang menyebabkan ia akan sangat marah jika ada yang menurunkan tasnya sembarangan di kelas.

"Alhamdulillah, hati gue cukup tenang, Sya. Gue sangat bersyukur bisa berada di titik ini." Ufaira mengulas senyum. Masjid adalah tempat yang paling ia sukai ketika jam istirahat.

"Semoga lo selalu diberikan kesabaran, ya, Fa."

"Lo juga, Sya. Ah, sudahlah. Kita cari makan yuk." Alisya menunggu Ufa yang tengah melipat mukena. Tentu mukena yang dinekana Alisya sudah lima menit yang lalu ia letakkan kembali di rak, ia pun sudah selesai memoles wajahnya dengan make up. Ufa beda dari mahasiswi kebanyakan, ia bahkan tidak pernah membawa make up apapun, wajahnya terlihat fresh natural.

Letak warung makan yang menjadi tempat langganan Ufa tidak begitu jauh dari masjid, biasanya ia akan makan di kantin atau lebih memilih membawa ke asrama. Cuaca hari ini sangat cerah, sama dengan suasana hati Ufa, warna langit senada dengan warna kerudung yang ia kenakan.

"Aduh, maaf ... maaf."

Arkan sibuk membersihkan tumpahan jus jeruk yang mengenai tasnya. Sementara Hari melotot ke arah Ufa. "Mbak, lo bisa hati-hati eng ...." Hari menggantung kalimatnya karena Arkan mencekal lengan dia dengan sangat erat.

Udah Halalin Aja(On going)Where stories live. Discover now