Part 5 UHA

570 58 99
                                    

Selamat membaca, lebih baik vote di awal agar tidak kelupaan;)

🕊🕊🕊

	Waktu begitu cepat berlalu, telah tiba waktu di mana Ufaira dapat melepas dahaga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Waktu begitu cepat berlalu, telah tiba waktu di mana Ufaira dapat melepas dahaga. Ia menyesap teh hangat, kemudian mengunyah tiga biji kurma. Kurma itu dibawakan oleh orang tuanya. Orang tuanya membawakan kurma yang ia peroleh dari pemberian sahabatnya yang baru saja datang dari melaksanakan ibadah umroh.

"Alhamdulillah."

Setelah berbuka, ia melaksanakan salat maghrib. Kemudian mengikuti kegiatan di asrama. Malam ini begitu melelahkan bagi Ufaira, ia juga tidak tahu kenapa sangat merasakan kantuk. Sehingga ia memilih membaca surah al-kahfi esok hari. Ia akan membaca setelah salat subuh.

Gadis itu pun terlelap, ia terlihat begitu pulas. Sehingga Alisya tidak berdaya untuk membangunkannya. Alisya memilih kembali ke kamar dan berbicara di esok hari.

Ufaira biasanya bertemu sahabatnya itu ketika turun dari musala, akan tetapi pagi ini ia tidak melihat Alisya sama sekali. "Ke mana dia? Tumben?" gumam Ufaira. Ia meneliti satu per satu wajah teman-teman di hadapannya, Alisya benar-benar tidak ada.

"Apa mungkin dia tidak salat?" Ufaira mencoba mencari beberapa kemungkinan. "Tapi biasanya kita tidak salatnya bareng, paling Cuma selisih tiga harian. Lah ini?" Ufaira menepuk jidatnya, ia mengingat sesuatu. Ia mengangkat bawahan mukenahnya dan lari menuju kamar Alisya.

"Sya?" Alisya menoleh ke arah sumber suara dengan laptop tepat berada di pangkuannya.

"Haduh, Fa. Untung lo buruan ke sini. Nih, gue bingung mau lanjutin makalahnya. Mana ini buat presentasi siang ini lagi," sewot Alisya. Sementara Ufaira hanya nyengir kuda. Ia mendekati Alisya, kemudian mengelus pundak sahabtanya. "Maafin gue ya. Maklum, semalem kekenyangen, tepar deh."

Alisya mengangguk seraya tersenyum. "Ya udah. Nih, lo lanjutin sementara gue mau rebahan bentar."

"Lah, Sya. Kok gitu?"

"Gue semalem sampe jam dua belum tidur ngurus tuh makalah, jadi sekarang gue mau tidur dan lo yang lanjutin. Hoaaam, fiks ya."

Tanpa tawar menawar lagi, Alisya langsung meletakkan kepalanya di atas bantal dengan versi paling nyaman menurut dia. Ia pun langsung terseret ke dalam dunia mimpi.

Begitu semua selesai. Ufaira membangunkan sahabatnya kemudian menyuruhnya segera bersiap-siap.

***

Ufaira sudah siap dengan sarapan yang tinggal satu suap di tangan. Ia menyiapkan flashdisk untuk mempersiapkan presentasi siang nanti. Kedua gadis itu berjalan menuju fotokopian.

"Fa, gue pengen beli telur gulung dulu, ya. Lo mau?" tanya Alisya. Ia menunjuk ke arah penjual yang berada tidak jauh dari tempat fotokopian Hidayah.

Udah Halalin Aja(On going)Where stories live. Discover now