Part 3 UHA

631 99 124
                                    

Selamat membaca, jangan lupa vote sebelum membaca ya :)

🕊🕊🕊

"Pagi, Ufa," sapa Samsul yang kebetulan baru selesai sarapan di kantin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Pagi, Ufa," sapa Samsul yang kebetulan baru selesai sarapan di kantin. Laki-laki yang biasa disapa Sam itu adalah teman sekelas Ufaira, hampir setiap ada tugas kelompok, ketika dosen membebaskan mahasiswa untuk memilih anggota group, maka Sam akan menjadi orang pertama yang mengacungkan tangan memilih satu kelompok dengan Ufa.

Wanita dengan gaun berwarna biru dan setelan pashmina dengan warna senada itu hanya mengulas senyum. Beda lagi dengan Alisya, ia justru memanyunkan bibirnya.

"Eh, Sam. Kenapa cuma Ufa yang lo sapa, emang lo kira gue batang pohon pisang apa?" kesal Alisya. Ia melipat lengannya di dada.

Sam justru terkekeh, begitu juga dengan Ufaira. "Nah, loh. Lo sendiri ya yang bilang, bukan gue." Alisya mendengus.

"Sudahlah, yuk, berangkat," ajak Sam. Ia menata kembali tas yang sedang digendongnya, kemudian mengambil posisi berjalan satu centi lebih awal dari dua wanita di belakangnya.

Ufaira melangkah untuk turut menuju kelas. Merasa ada yang ganjal, ia pun menoleh. Ternyata Alisya sedang merajuk, ia tetap mematung di tempat semula.

"Eh, ternyata lo bisa merajuk juga ya, Sya." Ufaira menarik paksa tangan sahabatnya, kemudian mengajaknya berjalan beriringan.

"Hei, Sam. Tanggung jawab, sahabat gue jadi merajuk gara-gara lo."

Sementara Sam tidak peduli, terlebih karena ia sudah memasang aerphone di telinganya. Sam terus berjalan menuju gedung F6 tempat di mana mata kuliah hari ini akan dimulai.

Alisya menyadari ada yang sedikit aneh dari Ufaira, ia berbeda dari biasanya. Biasanya yang periang, kini sedikit pendiam. Biasanya suka tanya sarapan, dan sekarang justru tidak memberikan komentar apa-apa. Walaupun tadi sempat menunggu Alisya yang lama berdandan, ia juga tidak melemparkan protes apa-apa. Alisya pun menghentikan langkah Ufaira, ia menempelkan punggung tangan kanannya ke kening Ufa.

Ufaira sontak memundurkan kepalanya menghindar. "Lo gak papa 'kan, Fa?"

"Hmm ... emang kenapa?"

"Enggak, gak kayak biasanya aja. Lo udah sarapan?"

"Gue puasa."

"Widih, tumben. Ada angin apa nih?"

"Angin ribut! Gue tuh baca buku tentang keutamaan puasa sunnah. Nah, berhubung sekarang hari kamis, jadi gue puasa."

Alisya menganggukkan kepalanya, keduanya pun melanjutkan kembali berjalan menuju ruang kelas. Melewati parkiran, kemudian menaiki tangga. Aktivitas hari ini tidak terlalu membuat mereka kelelahan karena selain masih pagi, tangga yang dinaiki tidak terlalu memiliki banyak anak tangga.

Udah Halalin Aja(On going)Where stories live. Discover now