5

9 1 0
                                    

Ketika umi hendak melepaskan hijab, tetapi Aira menahannya. "Kenapa kamu tahan? Umi kan lagi bantuin kamu melepaskannya," tanya umi

"Hijabnya biar aku yang lepasin di kamar mandi, aku malu kalau nanti mas Agam lihat aku enggak pakai hijab," ucap Aira

"Bener bisa sendiri? Ini hijabnya ribet loh?" tanya umi

"InsyaAllah bisa, nanti di kamar mandi aku juga bakal hapus make up," ucap Aira

"Ya sudah terserah kamu saja."

Satu persatu baju pengantin beserta asesoris terlepas dari tubuh Aira, kini ia mengganti baju dengan baju biasa. Tak lama setelah itu Agam keluar dari kamar mandi, Aira cepat cepat mengambil peralatan penghapus make up untuk dibawanya ke kamar mandi.

"Agam umi permisi dulu," ujar umi

"Iya umi silahkan."

Baru saja umi hendak berbalik Agam memanggilnya lagi. "Sebentar umi, di bawah apa ada yang bisa Agam bantu?" tanya Agam

"Malam ini kamu tidak usah membantu, kamu istirahat saja umi tahu kalau kamu itu capek. Umi permisi," jawab umi

Agam mengangguk

Aira yang kini sedang di kamar mandi sedang berusaha membersihkan make up yang menempel pada wajahnya.

Beberapa menit kemudian Aira keluar dari kamar mandi, ia kaget melihat Agam, suaminya yang sedang sholat. Ia tertegun melihatnya hingga tak sadar Agam kini memperhatikannya.

Agam berdehem membuyarkan lamunan Aira. "Kamu lagi apa berdiri disitu?" tanya Agam

Aira yang ketahuan sedang memperhatikan Agam mendadak salah tingkah. "Eh itu ... Aku baru selesai mandi mas. Hehe."

Agam menahan diri untuk tidak tersenyum ekspresi Aira yang lucu. "Oh ya udah cepat kamu tidur bukannya besok kamu harus ke kampus?"

"Eh ... Iya mas."

Aira berjalan ke kasur lalu ia melihat Agam sedang membentang alas tidur. "Eh mas kenapa tidurnya dibawah?" tanya Aira

"Enggak apa-apa nanti kalau tidur diatas sama kamu, nanti kamu marah lagi," jawab Agam

Aira tersipu malu. "Tapi kan mas bisa tidur sofa itu?"

"Boleh?"

"Iya boleh lah mas, lagipula aku enggak tega membiarkan mas Agam tidur dibawah," ujar Aira

"Ya sudah mas tidur disana ya."

Aira mengangguk. Ia tidur sambil mengenakan kerudung

Ya Allah beruntung sekali aku dapat istri perhatian seperti Aira. Tolong bimbinglah hamba untuk menjadi suami yang baik untuk dia Amin, batin Agam

Agam diam-diam mengamati wajah Aira yang tengah tertidur dengan tersenyum. Ia berjanji akan menjaga pemilik senyuman itu.

Teman Sehidup Sesurga [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang