12

9 1 0
                                    

Tepat jam 14:00 Aira telah sampai di Cafetaria, ia masuk ke tempat itu melihat kesana kemari mencari Lala.

"Ra! Gue disini!" teriak Lala sambil melambaikan tangan

Aira langsung menghampiri Lala lalu duduk di kursi depannya. "Maaf ya lama tadi ada kendala sedikit."

"Jangan bilang lo ketahuan sama suami lo karena lo pergi tanpa izin darinya?" tanya Lala

"Kok lo tau kalau sebelumnya gue belum izin ke suami gue?"

"Iya taulah, kalau lo lagi panik begini pasti ada apa-apa. Sifat bohong lo itu gampang ditebak, tapi siang lo udah izin kan sama suami lo?"

"Sudah."

Lala bernafas lega. "Gue kira lo enggak izin kesini. Cepat lo pesan apa nanti gue akan langsung ngomong ke intinya." Lalu Aira segera memesan makanan

"Jadi lo mau ngomong apa La?"

Lala memberi tatapan serius. "Lo tau kan si Aldi itu sering banget ngusilin lo?" Aira mengangguk pelan.

Tiba-tiba Lala menggebrak meja sehingga pengunjung lain memperhatikan mereka. "Parah!"

"Hah! Lo itu ya bikin kaget gue aja. Kenapa sih?"

Lala memijat keningnya. "Parah! Ini parah banget."

Aira sama sekali tidak mengerti apa yang dibicarakan Lala. "Ada apa sih La, lo jangan bikin gue penasaran begini. Btw, kenapa tiba-tiba lo bahas tuh orang?"

"Lo tau enggak sebenarnya si Al itu-,"

"Apa? Kenapa?"

"Sebenarnya si Aldi suka sama lo!" seru Lala

"Hah? Lo pasti bercanda kan La?"

"Kapan gue bercanda kalau udah menyangkut masalah percintaan? Gue ini serius Ra si Aldi suka sama lo."

Kebenaran yang Lala sampaikan membuat Aira sangat terkejut sampai tidak bisa berkata-kata. "Kok bisa? Lo tau ini dari mana?" tanya Aira

"Gue dengar sendiri pas kemarin siang," jawab Lala

Flashback on

13:00 setelah Aira keluar kelas.

"Eh gaes gue cabut duluan ya, biasa my bebeb sebentar lagi jemput," ucap Lala

"Oke deh," ucap Kaila, Nina

"Hati-hati dijalan," sambung Tita

"Yo. Bye."

Lala bergegas meninggalkan kelas karena ia mendapat chat kalau pacarnya sudah menunggunya. Tetapi ketika ia berjalan menuju parkiran ia tak sengaja mendengar percakapan antara Aldi dan kedua temannya, ia mencari tempat sembunyi terdekat didekat mereka supaya bisa mendengar lebih jelas tentang apa yang sedang dibicarakan mereka.

"Eh Al sudah deh lo stop ngejar-ngejar Aira, dia kan udah nikah," ujar Vino

"Iya Al sudah stop ngejar-ngejar si Aira, lo itu udah buang-buang waktu lo," tambah Danu

"Lo berdua itu teman gue bukan sih!! Harusnya lo itu dukung gue bukannya malah nyuruh gue buat berhenti!!" bentak Aldi

"Hah? Aldi suka sama Aira? Sejak kapan?" batin Lala

"Terus lo mau sampai kapan mencintai Aira sendirian, sedangkan si Aira bahagia sama suaminya," tutur Vino

"Al niat kita berdua ini baik karena sebenarnya kita ini kasihan sama lo. Dan gue tau gimana rasanya mencintai seseorang tapi dia enggak mencintai kita balik. Makanya sekarang gue sama Vino itu berusaha buat lo berhenti ngejar-ngejar Aira sebelum hal-hal yang tidak menyenangkan menghampiri lo," ujar Danu

Kedua tangan Aldi mengepal. "Gue sudah berusaha buat lupain dia tapi semakin gue paksain semakin sakit hati gue, tadinya gue punya rencana untuk ungkapin perasaan gue pas tanggal 7 April tapi ternyata dia tiba-tiba sudah sebar undangan. Gue sebenernya mau marah sama dia tapi setelah dipikir-pikir dia enggak salah, justru gue yang salah karena terlalu mencintai dia."

"Gue yakin, pelan-pelan lo pasti bisa lupain dia." Vino mendekati lalu menepuk pundak Aldi seolah-olah ia memberi kekuatan untuknya.

Flashback off

"Enggak mungkin! Itu enggak mungkin," protes Aira

"Gue juga awalnya berpikir kayak begitu," ujar Lala

Pikiran Aira kacau. "Enggak mungkin! Yang Lala bilang barusan itu enggak mungkin! Gue enggak percaya!" gerutunya dalam hati

🦋🌻🦋

Wah udah muncul konflik nih. Kira-kira apa yang akan dilakukan Aira ya setelah mengetahui Aldi suka dengannya🤔

Untuk tau kelanjutannya terus pantengin setiap update'an cerita ini ya. Jangan lupa kalau suka vote bab ini😉

Teman Sehidup Sesurga [HIATUS]Where stories live. Discover now