14. Satu Persen

478K 69.9K 39.3K
                                    

Follow Instagram

@samuel.erlngga
@azura_anastasia
@areksa.drgntr
@queenilona
@gang_diamnd
@wp.martabakkolor
@iiiitaaaa_12
@marvel.algara
@marvin.algara
@canva.tamvan

****

Absen dulu, kamu cwk atau cwk??

****

"Kenapa lo nggak bawa ceweknya Samuel ke sini aja? Kan bisa kita ajak main." Keanu, anggota inti Chayton itu menaik turunkan alisnya dengan senyuman menggelikan seraya menatap Raskal.

Raskal menoleh ke arah temannya itu, kemudian menempeleng kepala Keanu dengan keras. "Lo gila?"

Mereka kini tengah berada di markas kecil bekas lapak toko milik orang tua Keanu dulu.

Juan mengerutkan keningnya bingung. Yang awalnya ia sibuk bermain game di atas karpet, kini cowok itu beralih duduk di sebelah Raskal yang berada di atas kursi. "Bukannya lo mau bikin Samuel ngerasa kehilangan kayak lo?" tanyanya pada sang ketua.

"Gue tetep nggak bisa bikin tuh cewek kenapa-kenapa." Raskal mengacak rambutnya asal. "Gue pengin dia jadi milik gue, biar Samuel tahu rasa."

"Emang dia mau sama lo?" tanya Boy yang tengah sibuk memakan baksonya. Cowok yang satu itu memang hobi makan tetapi berat badannya tidak naik-naik.

"Dia gampang dibodohi." Raskal tertawa. "Tadi ... gue kebablasan marah ke dia."

"Goblok lo, Bos. Gimana dia mau suka sama lo kalau lo aja marahin dia?" Juan menggelengkan kepalanya heran.

"Lo paham yang namanya kebablasan, nggak?" Raskal melirik sinis ke arah Juan. Suasana hatinya sedang tidak baik hingga membuatnya sampai melampiaskannya kepada Azura yang tidak salah apa-apa.

"Tapi gue takut lo beneran suka sama dia." Keanu meringis pelan. Pikirannya jadi berkelana ke mana-mana.

"Gue nggak peduli." Raskal menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. Tangannya bersedekap di depan dada. "Yang penting sekarang ini, gue harus pikirin gimana caranya bikin Azura suka sama gue dan benci ke Samuel."

*****

Minggu siang, anggota Diamond kembali melakukan rutinitas mereka setiap dua minggu sekali, yakni berbagi nasi kotak ke orang-orang di pinggir jalan. Satu mobil pick up milik orang tua Samuel itu sudah diisi ratusan nasi kotak yang akan mereka bagikan.

Hanya seperempat dari seluruh anggota Diamond saja yang ikut. Yakni lima puluh orang yang saling berboncengan motor agar tidak terlalu memenuhi jalan.

"Kenapa nggak mau boncengan sama El?" tanya Ilona pada Azura dengan sedikit mengeraskan suaranya karena tengah berkendara di jalanan yang lumayan ramai.

"Aku lagi marah sama Baby El," balas Azura kesal. Wajah gadis itu cemberut. Ia masih mengingat momen saat tunangannya itu memanggilnya bukan dengan namanya.

"Pake jurus gue kalau lo kesel, Ra. Apa mau gue ajarin perang-perangan pakai parang?"

"Parang itu apa?" tanya Azura tidak mengerti.

"GOLOK!" balas Ilona sedikit emosi. Teriakannya yang kencang itu membuat Azura hampir saja terjungkal ke belakang karena kaget.

"NA, HATI-HATI BAWA MOTORNYA!" teriak Areksa yang mengendarai motornya di belakang Ilona.

Mendengar itu, Ilona pun kembali fokus ke arah depan. Bisa-bisa, ia yang akan kena marah Areksa karena ugal-ugalan di jalanan.

Beberapa saat kemudian, mereka semua memberhentikan motor mereka di tanah kosong yang berada di pinggir jalan. Semuanya pun turun dari atas motor untuk bersiap membagikan ratusan nasi kotak itu.

SAMUELWhere stories live. Discover now