22. Damai

447K 69.6K 58.9K
                                    

Follow Instagram

@samuel.erlngga
@azura_anastasia
@areksa.drgntr
@queenilona
@gang_diamnd
@wp.martabakkolor
@iiiitaaaa_12
@marvel.algara
@marvin.algara
@canva.tamvan
@farzantanubrata

****

Absen emot 🍼🍬

*****

2 SEPTEMBER AMANIN BUAT DUA BAYI KITA!

****

Azura meletakkan kain tipis yang dirinya gunakan untuk mengompres luka memar di wajah Samuel. Beberapa kali gadis itu meringis karena melihat kondisi wajah Samuel sekarang benar-benar dalam kondisi tidak baik-baik saja. Apalagi warna ungu kebiruan di mata kiri cowok itu yang terlihat mengerikan. Azura tidak bisa membayangkan seberapa sakitnya luka-luka itu.

"Baby El, maafin Rapunzel," ujar Azura dengan nada pelan. Kedua matanya menyorot penuh rasa bersalah. Gara-gara menolongnya kemarin, cowok itu menjadi celaka. Ditambah lagi luka baru malam ini yang sepertinya akibat dari tawuran.

"Aku marah, tapi aku tetep nggak bisa benci sama kamu!" Azura menggembungkan pipinya. Mana mungkin ia membenci orang yang dirinya sukai?

Sejahat-jahatnya sikap Samuel kepadanya, cowok itu masih terus berusaha melindunginya. Azura tidak tahu alasan di balik sikap aneh Samuel belakangan ini. Yang pasti, ia yakin ada sebuah alasan besar yang melatarbelakangi.

Sudah setengah jam lamanya, Samuel masih belum ada tanda-tanda membuka matanya. Tadi, Azura dibantu oleh Bi Santi untuk membawa cowok itu ke atas sofa.

"Kok jadi panas badannya?" gumam Azura ketika menyentuh kening Samuel dengan tangannya. "Dasar bayi jelek! Makanya gampang sakit!"

Saat Azura hendak bangkit dari duduk lesehannya untuk mengambil kompresan lagi, tiba-tiba tangannya ditarik oleh Samuel. Membuat tubuh Azura limbung menimpa cowok itu.

Azura menahan napasnya saat melihat wajah Samuel yang begitu dekat dengannya. Hanya sekitar satu jengkal saja, maka wajah mereka akan saling menempel. Tangan Azura yang berada di dada bidang Samuel itu membuatnya bisa merasakan debaran kencang di jantung cowok itu.

Keduanya saling bertatapan dalam diam. Menikmati getaran indah yang tercipta di antara kedekatan mereka.

"Maaf." Satu kata yang berasal dari Samuel itu menjadi pembuyar kesadaran Azura yang awalnya terpana dengan tatapan dalam milik Samuel.

Azura dengan cepat menegakkan tubuhnya kembali dan berdeham pelan untuk mengurangi kecanggungan. Kedua pipi gadis itu memerah.

"Lo lihat wajah gue?" Samuel menunjuk wajahnya yang babak belur. "Ini semua buat lo, Zel."

"Maaf, Baby El," balas Azura seraya menundukkan kepalanya. Kedua tangannya saling menaut.

"Gue yang salah," balas Samuel.

Azura menggelengkan kepalanya kuat. "Enggak. Aku yang salah."

"Gue, Zel. Lo nggak salah apa-apa."

"Baby El nggak salah. Justru aku yang marahin kamu padahal sebenernya kamu pasti punya niat baik."

"Tetep gue yang salah," jawab Samuel lagi.

"Zura yang salah."

"El yang salah."

SAMUELWo Geschichten leben. Entdecke jetzt