15-CARA KERJA KETUA

3.3K 239 1
                                    


Hai brodii, para pembaca yang akan mengikuti alur cerita. Pokoknya cerita ini penuh dengan beragam rasa.

BANTU VOTE AND COMEN DI SETIAP PARAGRAF

Selamat membaca pokoknya!

Selamat menikmati tulisan tentang sosok yang menjadi pemeran.

SALAM ALLGRASR!
SALAM SATU JALAN!

"Apa yang terjadi dan apa yang dilihat oleh mata belum tentu bisa menjelaskan semua. Kadang ketenangan di dapat dengan berbagai hal menyakitkan."

🧊🧊

15- CARA KERJA KETUA

Berbicara tentang manusia dan karakternya memang tidak akan ada kata cukup, mengenai banyak pola kehidupan yang abstrak tentu masing-masing dari raga itu punya beda yang banyak. Nea menatap datar Atroska yang bersandar di pintu mobil dengan plat 127 AG. "Buruan, gue nggak mau telat gara-gara lo," ucap Atroska sebab sedari tadi Nea hanya diam tanpa pergerakan.

Nea tersenyum masam, tidak mau terlambat? padahal laki-laki itu belum tentu akan masuk kelas mengikuti pembelajaran. "Gue nggak mau naik mobil." Nea tau Atroska memilih menggunakan mobil karna penyakitnya. "Gue udah bilang jangan kasihani gue, Atroska."

"Nggak usah geer."

"Kalau lo naik mobil silahkan, gue bisa naik motor gue." Nea dan bantahnya.

Atroska mencekal tangan Nea yang hendak masuk lagi ke dalam rumah. "Gue bisa ngelakuin apa aja, asal yang gue mau gue dapat," kata Atroska dengan nada tegasnya. "Jangan bertingkah, Nea."

"Aneh," desis Nea. Sia-sia sudah penilaian baiknya tentang Atroska kemarin.

"Jangan pancing gue ngelakuin hal-hal yang akan merugikan lo sendiri." Kesan bahasa laki-laki itu sama seperti saat pertama mereka berbicara, arogan. "Masuk ke mobil, sekarang."

**

Dari rumah hingga sekarang memasuki parkiran SMA TATASURYA, Nea masih setia menatap keluar Jendela. Suasana hatinya hancur karna sosok ketua ALLGRASR. Setelah mobil Atroska terparkir sempurna Nea turun tanpa mengucapkan sepatah katapun untuk Atroska dan Atroska acuh melihat apa yang perempuan berjaket itu lakukan.

Pesan yang Dama kirim beberapa menit yang lalu membuat Nea merubah tujuannya ke sekolah hari ini. Labor kimia menjadi tempat yang akan Nea tuju. Langkah perempuan itu tenang, bahkan memberi kesan lebih tenang dari biasanya.

Pemandangan pertama yang Nea lihat ketika membuka pintu adalah Wafi dan Dama yang ternyata sudah sibuk dengan soal-soal mereka. Nea masuk tanpa mengeluarkan sapaan, sontak Wafi menatap bingung sahabatnya. "Masih pagi Nea, kemana semangat lo?"

"Ada."

"Ada tapi jawabnya kayak nggak makan sebulan." Wafi tersenyum. Jika Nea lebih banyak diam dari biasanya sudah bisa dipastikan suasana hati perempuan itu tidak baik. "Sabar itu baik untuk hati, tapi merusak jantung," sebut manusia biologi.

Mata Nea mengerjab beberapa kali, masih menunggu Wafi melanjutkan kalimatnya. "Seperti ini Nea, sesuai dengan yang gue pelajari. Sabar itu emang baik untuk hati, menjauhkan iri, dengki dan benci. Sayangnya terlalu sabar bisa merusak fungsi jantung, kalau marah emosi itu nggak stabil, kinerja jantung jadi penuh keterpaksaan."

"Jadi, lo mau gue marah-marah? " tanya Nea.

"Ya buk--"

"Nea lo ikut gue, sekarang," ucap laki-laki yang baru sama membuka pintu, nafasnya belum teratur, sangat jelas bahwa tadi ia berlari. "Buruan, Atroska udah kayak orang gila."

UNTUK ATROSKA (END) Where stories live. Discover now