48-GERBANG UNTUK KEHILANGAN

2.3K 195 3
                                    

HALLO!

SEMOGA MASIH MENYUKAI ALUR CERITA YA!

JANGAN BOSAN MEMBACA, KARNA ADA KEJUTAN DISETIAP PARTNTA.

AKU CUMA MAU MINTA VOTE CERITA UNTUK ATROSKA YA, MARI KITA TUMBUH BERSAMA.

BERSAMA HATI YANG MASIH SENDIRI DAN MEMILIH MEMBACA CERITA FIKSI, FIKSI?

JANGAN MENGAGUMI TOKOH SECARA BERLEBIHAN, KARNA AKU PERNAH DAN SUSAH MELUPAKAN.

KAPAN SI HAPPYNYA?
KAPAN SI BARENGNYA?
ADA, TENANG AJA, MEREKA MEMILIKI KESEMPATAN UNTUK SAMA-SAMA KOK, TAPI SABAR, MUNGKIN BELUM WAKTUNYA.

JADI KAPAN THOR?

KAPAN, KAPAN, KAPAN YA KAPAN, BACA AJA YAA KEPANJANGAN NI!

SALAM ALLGRASR!
SALAM SATU JALAN!

"Datang dan pergi dalam kehidupan hanya sebuah gerbang untuk kehilangan."
-Damapala Emilo-

🧊🧊🧊

48-GERBANG UNTUK KEHILANGAN

Atroska. Cowok itu dengan langkah tenang dan wajah datarnya memarkirkan mobil sport 127 AG miliknya. Pukul 9 lewat 5 menit ia baru menginjakan kaki di SMA TATASURYA.

Sudah seminggu Nea menghilang dan sudah seminggu Atroska semakin bersikap seenaknya. Datang terlambat, bolos, cabut, pulang cepat sudah menjadi kebiasaan lama yang semakin menjadi.

Sekacau itu Atroska karna pengaruh Nea.

Tingkah Atroska yang seperti ini membuat warga SMARYA semakin mencap cowok itu badung. Buk Nong juga sudah pasrah melihat Atroska, terkadang buk Nong memberikan hukuman dan jika sudah lelah buk Nong akan membebaskan cowok itu.

Sama seperti hari ini, Buk Nong hanya menggelengkan kepalanya pusing melihat Atroska yang ada didepanya.

"Hari ini ada alasan apa lagi? " tanya Buk Nong.

"Sumatera hujan buk." balas Atroska asal.

"Hubungannya sama keterlambatan kamu tidak ada, Atroska! "

"Maaf buk." Atroska hanya ingin cepat terbebas dari ceramah Buk Nong. Telinganya sedang malas mendengar hal-hal seperti ini.

"Ambil surat izin terlambat dimeja piket, setelah itu masuk kelas."

Buk Nong kembali membebaskan Atroska.

Atroska hanya menganguk patuh namun tidak mengindahkan perintah Buk Nong. Cowok itu berjalan menuju kelas XI MIPA 3. Decakan frustrasi berhasil keluar dari mulutnya, tidak ada Nea di kelas itu. Fakta tadi membuat Atroska memilih opsi kedua untuk hari ini.

"Telat lagi, Ska? " tanya Dama. Cowok pintar itu ikut berjalan disebelah Atroska.

Atroska menganguk singkat.

"Mau lo cari kemana lagi? " tanya Dama dengan tatapan lurus kedepan.

Atroska berfikir sejenak, ia sudah kehabisan tempat untuk mencari dimana perempuan itu.

"Kemanapun kaki gue melangkah." balas Atroska.

Dama diam, ia paham dengan mood Atroska sekarang.

UNTUK ATROSKA (END) Where stories live. Discover now